DEFINISI Sifilis Kongenitalis adalah suatu infeksi oleh bakteri Treponema pallidum yang ditularkan dari ibu kepada janin di dalam kandungannya. |
PENYEBAB Penyebabnya adalah bakteri Treponema pallidum. Kemungkinan terjadinya penularan dari ibu hamil yang menderita sifilis kepada janin melalui plasenta (ari-ari) adalah sebesar 60-80%. Penularan biasanya terjadi pada sifilis stadium awal yang tidak diobati. Hampir 50% bayi yang terinfeksi selama berada dalam kandungan akan meninggal sesaat sebelum atau setelah dilahirkan. |
GEJALA Gejala pada bayi baru lahir: - rewel - pembesaran kelenjar getah bening, hati dan limpa - berat badannya tidak bertambah atau gagal berkembang - wajahnya tampak seperti orang tua - bibirnya pecah-pecah - dari hidungnya keluar lendir berdarah - lepuhan kecil (vesikel) pada telapak tangan dan telapak kaki - ruam makulopapuler berwarna tembaga pada wajah, telapak tangan, telapak kaki - ruam pada tepi mulut, alat kelamin dan anus - hidungnya datar (saddle nose) - meningitis (peradangan selaput otak) - koroiditis (peradangan bagian belakang mata) - kejang - hidrosefalus (pembesaran rongga otak yang berisi carian akibat peningkatan tekanan di dalam otak). Gejala pada bayi yang lebih besar dan anak-anak: - nyeri tulang - tidak mau bergerak karena tungkai dan lengannya nyeri - kelainan pada tulang kering (saber shins) - pembengkakan sendi - gigi Hutchinson (gigi berbintik-bintik dan berbentuk seperti baji) - pembentukan jaringan parut pada luka di mulut, kelamin dan anus (disebut ragade) - keterbelakangan mental - gangguan penglihatan - kornea keruh - gangguan pendengaran atau tuli - bercak abu-abu seperti lendir di anus dan vulva (disebut kondiloma lata). Banyak anak yang menderita sifilis kongenitalis tetap berada pada stadium laten dan tidak pernah menunjukkan gejala. Pada beberapa anak akhirnya akan timbul gejala berupa: - luka terbuka di dalam hidung dan di langit-langit mulut - benjolan yang menyerupai tombol pada tulang tungkai dan tulang tengkorak - tuli dan buta - gigi Hutchinson. |
DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fiisk, kemungkinan disertai riwayat sifilis pada ibu selama hami. Pemeriksaan yang dilakukan pada ibu: - Tes VDRL - Tes antibodi fluoresensi FTA-ABS - Tanda-tanda sifilis pada plasenta. Pemeriksaan pada bayi yang lebih besar atau anak-anak: - Tes serologis untuk sifilis (VDRL dan FTA-ABS) - Pemeriksaan mikroskop lapang pandang gelap (untuk menunjukkan adanya T. pallidum) - Rontgen tulang. |
PENGOBATAN Untuk semua bentuk sifilis, diberikan penicillin. |
PENCEGAHAN Pemeriksaan kehamilan sangat penting, dimana biasanya dilakukan tes serologis rutin untuk sifilis. Pemberian suntikan penicillin kepada ibu hamil bisa mencegah terjadinya sifilis kongenitalis. |
JC & OB~~GalUt
-
Kita akan mengunjungi beberapa tempat JC (Jungle Camp) dan OB (Out
Band).... Meski jaraknya jauh dari lokasi kami tapi kami tetap jalan untuk
mendapatkan p...
12 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar