DEFINISI Di antara para remaja, inhalant digunakan lebih sering dibandingkan kokain atau LSD tetapi tidak sesering mariyuana atau alkohol. Penggunaan inhalant terutama sekali sebagai masalah pada anak usia 12 tahun atau lebih muda. Inhalant ditemukan pada banyak produk rumah tangga umum. | ||
PENYEBAB
| ||
GEJALA Pengguna pada pelarut inhalant segera menjadi teracuni. Pening, mengantuk, pusing, mengacau, dan mengurangi kemampuan untuk berdiri dan berjalan (cara berjalan yang goyah) telah diteliti. Efek ini bisa berlangsung kapan saja dari beberapa menit sampai lebih dari satu jam. Pengguna bisa juga menjadi gembira-bukan karena bahan kimia tersebut perangsang. Kematian bisa terjadi, bahkan ketika pertama kali benda ini dihisap secara langsung, karena secara hebat pernafasan tertekan atau detak jantung yang tidak teratur (cardiac arrhythmia).
| ||
PENGOBATAN Mengobati anak dan remaja yang menggunakan inhalant meliputi evaluasi setiap organ yang rusak. Yang juga berhubungan dengan edukasi dan konseling untuk memetakan kesehatan mental dan masalah-masalah sosiologi. Tingkat kesembuhan dari penggunaan inhalant antara paling buruk dari bahan perubah suasana hati. |
Jumat, 31 Juli 2009
Pelarut Inhalan
Ketamine
DEFINISI Ketamin (K Khusus, K Super) menyebabkan kurangnya kesadaran terhadap rasa sakit dan terhadap lingkungan umum, menyebabkan perasaan berpencar atau merasa terbuang. Ketamine biasanya dihirup tetapi kemungkinan disuntikkan melalui nadi. |
PENGOBATAN Biasanya, menenangkan diri dan berdiam, lingkungan yang tidak mengancam membantu seseorang untuk sembuh. Efek obat tersebut umumnya mereda tidak lebih dari 2 jam. |
Gamma Hydroxybutyrate (GHB)
DEFINISI Gamma hydroxybutyrate (GHB) digunakan melalui mulut. Hal ini serupa dengan ketamine pada efeknya. |
PENGOBATAN Pengobatan diperlukan hanya untuk overdosis. Penggunaan ventilator kemungkinan diperlukan jika pernafasan terkena. Kebanyakan orang sembuh dengan cepat. |
Ketergantungan Nikotin
DEFINISI Nikotin adalah bahan di dalam rokok yang membuat perokok menjadi ketergantungan.Dengan begitu, ketergantungan nikotin biasanya merupakan ketergantungan rokok.Sekitar 70% dari perokok mengakui bahwa mereka ingin berhenti merokok tetapi tak dapat melakukan itu.Orang yang berhenti, 90% oleh keinginan mereka sendiri, tetapi hanya sekitar 3 hingga 4% yang berhasil berhenti. |
GEJALA Nikotin, kalau didapatkan lewat merokok, secara umum menghasilkan sedikit efek yang tampak. Beberapa orang mengalami ?Flushing?. Penghentian pemakaian Nikotin mungkin menghasilkan banyak gejala yang tidak menyenangkan, termasuk mengidam nikotin, sifat lekas marah, kegelisahan, konsentrasi buruk, keresahan, sakit kepala, kantuk, dan gangguan perut.Banyak orang bertambah gemuk sewaktu mencoba berhenti merokok. Penghentian merokok paling susah pada orang yang sangat tergantung. |
PENGOBATAN Kebanyakan perokok yang berhenti untuk kesehatan atau ekonomi. Modifikasi prilaku adalah metode biasa yang dipakai dalam menolong orang untuk berhenti merokok. Regimen modifikasi prilaku mungkin dibuat dengan pertolongan seorang profesional, walaupun sumber lain memasukkan Internet dan sisipan bungkus pada produk pengganti nikotin. Modifikasi prilaku mengganti pola kebiasaan merokok selama aktivitas hidup sehari-hari. Kegiatan ini mungkin berupa percakapan telepon, minum kopi, makan, aktivitas seksual, kebosanan, atau masalah lalu-lintas atau frustrasi lain. Orang yang mengenali keinginan merokok mungkin mengubah kegiatan (misalnya, berjalan-jalan sebagai pengganti minum kopi) atau mengganti aktivitas oral (misalnya, mengisap gula-gula atau mengunyah tusuk gigi atau permen karet). Berhenti merokok dengan tiba-tiba (penghentian total) umumnya lebih baik daripada berangsur-angsur. Menentukan hari berhenti sangat membantu. Tanggal berhenti mungkin acak atau pada kesempatan istimewa (misalnya, liburan atau hari jadi). Waktu yang menegangkan, seperti waktu batas waktu (misalnya, batas waktu pajak) perlu dipenuhi, bukanlah waktu baik untuk mencoba berhenti. Mengganti dengan versi nikotin yang tak berasap beberapa yang lalu menolong banyak orang untuk menghentikan kebiasaan merokok. Banyak produk OTC dan obat resep pengganti nikotin tersedia, seperti permen karet nikotin, tambalan nikotin, nikotin nasal spray, dan nikotin inhaler. Bupropion bisa digabungkan dengan produk pengganti nikotin. Bersama, mereka mempunyai tingkat keberhasilan yang lebih tinggi. Hasil kedua obat terbaik kalau dipakai bersamaan dengan program modifikasi prilaku. Bertambahnya berat badan perlu diperhatikan, terutama wanita. Nikotin menekan selera makan dan sedikit menambah laju pada kalori yang terbakar.Olah raga membantu mencegah pertambahan berat badan dan juga mungkin mengurangi keingian untuk nikotin. Orang dengan masalah depresi berat yang mencoba berhenti merokok sebaiknya melakukan konseling. Bupropion adalah obat antidepresi, dibuat untuk orang yang murung atau memiliki risiko depresi. Banyak orang tergantung pada nikotin kambuh sesudah mencoba berhenti pertama kali. Sebenarnya, lima sampai tujuh kegagalan secara umum mendahului keberhasilan. Lebih sering orang membuat percobaan serius untuk berhenti merokok, yang lebih memungkinkan orang pada akhirnya berhasil. Kini ada obat baru yang dapat membantu usaha berhenti merokok yaitu Varenicline tartrate yang perlu pengawasan dokter. |
Penyalahgunaan Inhalan (obat yang dihirup)
DEFINISI Inhalan (obat yang dihirup) lebih sering disalahgunakan oleh anak-anak remaja dibandingkan kokain atau LSD, tetapi masih lebih jarang dibandingakan dengan marijuana dan alkohol. Inhalan yang disalahgunakan adalah berupa bahan keperluan rumah tangga sehari-hari, yang hanya digunakan dalam ruangan dengan sirkulasi udara yang baik, karena bahan kimia yang terkandung di dalamnya merupakan peneka otak yang kuat. Bahkan dalam ruangan yang memiliki ventilasi yang baikpun, bahan kimia tersebut menimbulkan beberapa efek yang menekan otak. Jika asap dari bahan-bahan tersebut dihirup secara langsung, efeknya lebih kuat. Bahan tersebut bisa disemprotkan ke dalam sebuah kantong plastik dan kemudian dihirup (bagging, sniffing, snorting), atau pecandu menghirup sehelai kain yang sudah direndam dengan bahan tersebut melalui hidung atau mulutnya (huffing). Inhalan dan bahan kimia yang terkandung di dalamnya. L
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
GEJALA Keracunan terjadi dengan segera, pemakai inhalan akan mengalami: - pusing - mengantuk - linglung - bicara ngawur - berkurangnya kemampuan untuk berdiri dan berjalan. Efek tersebut bisa berlangsung selama beberapa menit atau lebih dari 1 jam. Pemakai juga bisa menjadi sangat bergairah, bukan karena bahan kimianya berupa perangsang, tetapi karena pemakai kehilangan kendali, seperti halnya yang terjadi pada penyalahgunaan alkohol. Bisa terjadi kematian, bahkan pada saat pertama kali bahan ini dihisap secara langsung, yang disebabkan oleh tertekannya pernafasan atau irama jantung yang tidak teratur (aritmia). Beberapa pemakai, biasanya anak remaja atau bahkan yang lebih muda, menyulut asap dari inhalan dengan korek api, sehingga timbul api yang dihisap melalui hidung dan mulut dan masuk ke dalam paru-paru. Luka bakar pada kulit dan organ dalam bisa berakibat fatal. Pemakai lainnya meninggal karena asfiksiasi, sebab bahan yang dihirup menyelimuti paru-paru dan menghalangi masuknya okdigen ke dalam aliran darah. Penyalahgunaan menahun atau pemaparan bahan kimia ini di tempat kerja bisa merusak otak, jantung, ginjal, hati dan paru-paru. Selain itu bisa terjadi kerusakan sumsum tulang, yang akan mempengaruhi pembuatan sel darah merah dan menyebabkan anemia. Menghirup gas nitrogen oksida (NO, gas gelak) dari tabung whipped cream tampaknya tidak berbahaya, tetapi jika sering terjadi bisa menyebabkan mati rasa dan kelemahan di tungkai dan lengan, yang isa bersifat menetap. Amil nitrit secara resmi digunakan untuk keperluan medis, diantaranya untuk mengurangi nyeri dada karena penyakit arteri koroner. Penyalahgunaan amil nitrit biasanya dilakukan oleh pria homoseksual yang menginginkan perubahan kesadaran dan menambah gairah seksual. Amil nitrit tampaknya meningkatkan orgasme dengan mempengaruhi pengiriman oksigen ke otak. Amil nitrit bisa diperoleh melalui resep dokter atau secara tidak resmi, tetapi butil nitrit dan isobutil nitrit dijual secara resmi dengan berbagai merek dagang. Butil nitrit dan isobutil nitrit dengan segera akan menurunkan tekanan darah, menyebabkan pusing dan kemerahan pada wajah, yang diikuti dengan denyut jantung yang cepat. Karena itu, obat ini sangat berbahaya bagi seseorang yang memiliki masalah jantung. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
PENGOBATAN Pengobatan terhadap anak-anak dan remaja yang menyalahgunakan inhalan terdiri dari penilaian dan penatalaksanaan kerusakan organ-organ yang terjadi. Untuk mengatasi masalah psikis dan sosial, diberikan penyuluhan dan bimbingan. Angka penyembuhan dari penyalahgunaan inhalan menempati urutan terbawah diantara berbagai bahan yang disalahgunakan. |
Penyalahgunaan Fensiklidin (PCP, debu malaikat)
DEFINISI Fensiklidin (PCP, debu malaikat), ditemukan pada akhir tahun 1950 sebagai suatu obat bius, yang betul-betul mengurangi rasa nyeri. Pemakaian resmi dalam bidang kedokteran dihentikan pada tahun 1962 karena pasien yang menerima PCP sering mengalami kecemasan berat dan delusi, dan beberapa diantaranya menderita psikosa sementara. PCP mulai menjadi obat jalanan pada tahun 1967 dan secara keliru diperjualbelikan sebagai marijuana. Semua PCP yang ditemukan di jalanan dibuat secara ilegal.at ilegal. Setelah ditaburkan diatas tanaman (misalnya peterseli, daun mint, tembakau atau marijuana), PCP kemudian dihisap. PCP kadang dipakai dalam sediaan per-oral (ditelan) atau disuntikkan. |
GEJALA PCP menekan otak dan pemakainya biasanya akan menjadi bingung dan mengalami disorientasi, segera setelah obat digunakan. Mereka tidak tahu dimana mereka berada, siapa mereka atau jam berapa dan hari apa. Mereka bisa masuk ke dalam keadaan mabuk (kesurupan, trance), seperti dihipnotis. Pembentukan air ludah dan keringat bisa meningkat. Mereka menjadi suka berkelahi dan karena mereka tidak meresakan nyeri, mereka akan terus menerus berkelahi meskipun dipukul dengan keras. Tekanan darah dan denyut jantung juga meningkat. Sering terjadi tremor otot (gemetar). Dosis PCP yang sangat tinggi bisa menyebabkan: - tekanan darah tinggi, yang selanjutnya bisa menyebabkan stroke - halusinasi dengar (mendengar suara-suara) - kejang - hipertermia (demam yang sangat tinggi) - koma - kematian. Penyalahgunaan PCP jangka panjang bisa merusak otak, ginjal dan otot. Pemakai PCP yang skizofrenik kemungkinan besar akan menderita psikosa selama beberapa hari atau beberapa minggu setelah pemakaian PCP. |
PENGOBATAN Pengobatan terhadap reaksi yang merugikan dari PCP ditujukan pada efek khususnya. Sebagai contoh, diberikan obat-obat untuk menurunkan tekanan darah atau untuk menghentikan kejang. Jika pemakai PCP mengalami agitasi, mereka dimasukkan ke dalam ruangan yang tenang, disertai pengawasan terhadap tekanan darah, denyut jantung dan pernafasannya. Jika masih saja gelisah, diberikan obat penenang (misalnya diazepam). Dilakukan pengurasan lambung dan obat-obat diberikan untuk mempercepat pembuangan PCP dari tubuh. |
Penyalahgunaan Halusinogen
DEFINISI Halusinogen terdiri dari: - LSD (Lysergic Acid Diethylamide - psikolibin (jamur ajaib) - meskalin (peyote) - 2,5-dimetoksi-4-metilamfetamin (DOM,STP), turunan amfetamin. Obat-obat tersebut biasanya tidak menyebabkan halusinasi sejati; halusinasi sejati terjadi jika seseorang percaya bahwa benda-benda abnormal yang dilihat dan didengarnya benar-benar ada. Sedangkan sebagian besar pemakai halusinogen mengerti bahwa perasaan abnormal yang timbul adalah tidak nyata dan disebabkan oleh obat. Karena itu, obat-obat tersebut sesungguhnya adalah halusinogen palsu. |
GEJALA Halusinogen bersifat merubah sensasi pendengaran dan penglihatan. Selain itu, kedua sensasi tersebut bisa saling bersilangan; misalnya mendengarkan musik bisa menyebabkan munculnya warna-warna, yang akan bergerak seiring dengan irama musik. Bahaya terbesar dari pemakaian obat ini adalah efek psikis dan gangguan penilaian, yang bisa menyebabkan kecelakaan atau pengambilan keputusan yang salah. Sebagai contoh, seorang pemakai halusinogen bisa berfikir bahwa ia dapat terbang, bahkan sampai melompat dari jendela untuk membuktikannya, sehingga terjadilah cedera berat atau kematian. Halusinogen merangsang otak. Efeknya bisa tergantung kepada suasana hati dan tempat pemakai mengkonsumsi halusinogen. Contohnya, pemakai yang sebelum menelan obat telah mengalami depresi, cenderung untuk merasa lebih sedih setelah menelan halusinogen. Seseorang yang berada dibawah pengaruh halusinogen (biasanya LSD), bisa mengalami kecemasan yang luar biasa dan mulai panik, sehingga 'perjalanan halusinasinya' menjadi tidak menyenangkan. Dia ingin menghentikan 'perjalanannya', tetapi tidak bisa. 'Perjalanan halusinasi' lebih buruk daripada sebuah mimpi buruk karena seorang pemimpi dapat terbangun untuk mengakhiri mimpi buruknya; sedangkan halusinasi yang buruk tidak berakhir secepat itu. Dengan berlanjutnya halusinasi, pemakai halusinogen mulai kehilangan kendali dan untuk sementara waktu dapat menderita psikosa. Kadang 'perjalanan halusinasi' yang buruk dapat menjadi begitu berat atau dapat memicu kerentanan bawaan untuk menderita psikosa, sehingga pemakai tetap menderita psikosa selama beberapa hari atau lebih, setelah efek obat hilang. Psikosa yang menetap lebih sering terjadi pada pemakai halusinogen yang sebelumnya sudah memiliki kelainan psikologis, yang akan semakin nyata atau semakin memburuk karena efek halusinogen. Toleransi terhadap LSD bisa terjadi dan dapat muncul setelah sekitar 72 jam pemakaian yang berkelanjutan. Pemakai LSD juga bisa mengalami toleransi terhadap halusinogen lain. Biasanya pemakai yang menjadi toleran terhadap halusinogen dan secara tiba-tiba mengentikan pemakaiannya, tidak akan mengalami gejala putus obat. Beberapa pemakai (terutama pemakai LSD menahun atau berulang-ulang), bisa mengalami kilas balik setelah mereka menghentikan pemakaian obat tersebut. Kilas baliknya mirip dengan pengalaman asli, tetapi biasanya tidak sekuat pengalaman aslinya. Kilas balik ini bisa dipicu oleh marijuana atau mungkin obat lainnya (misalnya alkohol) atau oleh stress maupun kelelahan. Kilas balik juga bisa terjadi tanpa alasan yang jelas. Biasanya kilas balik akan menghilang setelah 6-12 bulan, tetapi bisa timbul lagi selama 5 tahun setelah pemakaian LSD yang terakhir, terutama jika masih ditemukan kecemasan atau kelainan psikis lainnya. |
DIAGNOSA Episode panik dan perubahan penglihatan, yang disertai oleh berbagai jenis delusi yang aneh merupakan ciri dari penggunaan halusinogen akut. Pupil melebar, tetapi denyut jantung tidak meningkat. Keterangan dari teman atau saudara merupakan tambahan yang penting dalam menegakkan diagnosis. |
PENGOBATAN Sebagian besar pemakai halusinogen tidak pernah mencari pengobatan. Pemakai halusinogen yang mengalami 'perjalanan' buruk, biasanya akan merasa aman bila berada dalam ruangan yang tenang dan gelap. Pemakai halusinogen yang mengalami psikosa yang menetap mungkin memerlukan pengobatan jiwa. |
Ketergantungan : Penyalahgunaan Kokain
DEFINISI Kokain menyebabkan efek yang mirip dengan amfetamin namun jauh lebih kuat. Kokain terdapat dalam bentuk sediaan per-oral (ditelan), sebagai serbuk yang dihirup melalui hidung (snorted) atau disuntikkan secara langsung ke dalam sebuah vena (mainlining). Jika direbus dengan natrium bikarbonat, kokain dirubah menjadi bentuk bebas yang disebut pecahan kokain (crack cocaine), yang bisa dihisap. Pecahan kokain bekerja secepat kokain yang disuntikkan secara intravena. Kokain menyebabkan kesiagaan yang luar biasa, euforia (kegembiraan yang luar biasa) dan tenaga yang luar biasa jika disuntikkan intravena atau dihirup. |
GEJALA Kokain meningkatkan tekanan darah dan detak jantung dan dapat menyebabkan serangan jantung yang fatal, bahkan pada atlit muda yang sehat. Efek lainnya adalah - sembelit - gangguan pencernaan - kegugupan yang berlebihan - perasaan bahwa sesuatu bergerak di bawah kulit (cocaine bugs), yang kemungkinan merupakan pertanda adanya kerusakan saraf - kejang - halusinasi - delusi paranoia - perilaku kasar. Pecandu bisa membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain. Efek kokain hanya berlangsung selama 30 menit, karena itu pecandu mengulang-ulang pemakaiannya. Untuk mengurangi kegugupan akibat kokain, banyak pecandu yang juga menggunakan heroin atau obat depresan lainnya (misalnya alkohol). Wanita yang menjadi hamil selama ketagihan kokain lebih mudah mengalami keguguran. Jika tidak terjadi keguguran, maka janinnya bisa mengalami kerusakan karena kokain, yang dengan mudah dapat dipindahkan dari darah ibu ke darah janin. Bayi yang lahir dari pecandu kokain bisa memiliki pola tidur yang abnormal dan memiliki koordinasi yang buruk. Perkembangan merangkak, berjalan dan berbicara bisa terhambat; tetapi hal tersebut juga bisa disebabkan karena kekurangan gizi, perawatan kehamilan yang buruk dan penggunaan obat-obat lain selama kehamilan. Toleransi terhadap kokain bisa segera terjadi jika kkokain digunakan setiap hari. Reaksi putus obat (kelelahan dan depresi yang berlebihan), merupakan lawan dari efek obat. Keinginan untuk bunuh diri segera timbul jika pecandu berhenti menggunakan obat. Setelah beberapa hari, ketika kekuatan jiwa dan fisiknya telah kembali, pecandu bisa mencoba melakukan usaha bunuh diri. Pada pemakaian dengan suntikan, berbagai penyakit infeksi (misalnya hepatitis dan AIDS) bisa ditularkan, jika para pecandu menggunakan jarum yang tidak steril secara bergantian. |
DIAGNOSA Penggunaan kokain bisa terlihat pada seseorang yang hiperaktif dengan pupil yang melebar dan denyut jantung yang meningkat. Pada pengguna kelas berat, timbul kecemasan dan rasa tidak menentu, merasa sangat berkuasa dan perilaku hiperseksual. Pecandu seringkali menunjukkan paranoia. Penggunaan kokain bisa terlihat pada pemeriksaan air kemih dan darah. |
PENGOBATAN Kokain adalah obat yang efeknya sangat singkat, sehingga mungkin tidak diperlukan pengobatan untuk reaksi keracunan kokain. Bisa diberikan obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah atau denyut jantung. Obat lainnya diberikan untuk mengatasi kejang atau demam yang sangat tinggi. Gejala putus obat karena pemakaian kokain jangka panjang memerlukan pengawasan yang ketat, karena pecandu bisa mengalami depresi dan memiliki keinginan untuk bunuh diri. Mungkin pecandu harus dirawat di rumah sakit atau pusat rehabilitasi. Metode paling efektif untuk mengatasi penyalahgunaan kokain adalah penyuluhan dan psikoterapi. Kadang kelainan psikis yang sering terjadi pada pecandu kokain (depresi dan manik-depresi), diobati dengan obat anti-depresi atau litium. |
Ketergantungan : Penyalahgunaan Amfetamin
DEFINISI Obat-obat yang termasuk ke dalam golongan amfetamin adalah: - Amfetamin - Metamfetamin - Metilendioksimetamfetamin (MDMA, ecstasy atau Adam). Amfetamin bisa disalahgunakan selama bertahun-tahun atau digunakan sewaktu-waktu. Bisa terjadi ketergantungan fisik maupun ketergantungan psikis. Dulu ketergantungan terhadap amfetaamin timbul jika obat ini diresepkan untuk menurunkan berat badan, tetapi sekarang penyalahgunaan amfetamin terjadi karena penyaluran obat yang ilegal. Beberapa amfetamin tidak digunakan untuk keperluan medis dan beberapa lainnya dibuat dan digunakan secara ilegal. Di AS, yang paling banyak disalahgunakan adalah metamfetamin. Penyalahgunaan MDMA sebelumnya tersebar luas di Eropa, dan sekarang telah mencapai AS. Setelah menelan obat ini, pemakai seringkali pergi ke disko untuk triping. MDMA mempengaruhi penyerapan ulang serotonin (salah satu penghantar saraf tubuh) di otak dan diduga menjadi racun bagi sistim saraf. |
GEJALA Amfetamin meningkatkan kesiagaan (mengurangi kelelahan), menambah daya konsentrasi, menurunkan nafsu makan dan memperkuat penampilan fisik. Obat ini menimbulkan perasaan nyaman atau euforia (perasaan senang yang berlebihan). . Beberapa pecandu amfetamin adalah penderita depresi dan mereka menggunakan efek peningkat-suasana hati dari amfetamin untuk mengurangi depresinya sementara waktu. Pada atlet pelari, amfetamin bisa memperbaiki penampilan fisik, perbedaan sepersekian detik bisa menentukan siapa yang menjadi juara. Para pengemudi truk jarak jauh menggunakan amfetamin supaya mereka tetap terjaga. Selain merangsang otak, amfetamin juga meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung. Pernah terjadi serangan jantung yang berakibat fatal, bahkan pada atlet muda yang sehat. Tekanan darah bisa sedemikian tinggi sehingga pembuluh darah di otak bisa pecah, menyebabkan stroke dan kemungkinan menyebabkan kelumpuhan dan kematian. Kematian lebih mungkin terjadi jika: - MDMA digunakan dalam ruangan hangat dengan ventilasi yang kurang - pemakai sangat aktif secara fisik (misalnya menari dengan cepat) - pemakai berkeringat banyak dan tidak minum sejumlah cairan yang cukup untuk menggantikan hilangnya cairan. Orang yang memiliki kebiasaan menggunakan amfetamin beberapa kali sehari, dengan segera akan mengalami toleransi. Jumlah yang digunakan pada akhirnya akan meningkat sampai beberapa ratus kali dosis awal. Pada dosis tertentu, hampir semua pecandu menjadi psikostik, karena amfetamin dapat menyebabkan kecemasan hebat, paranoia dan gangguan pengertian terhadap kenyataan hidup. Reaksi psikotik meliputi halusinasi dengar dan lihat (melihat dan mendengar benda yang sebenarnya tidak ada) dan merasa sangat berkuasa. Efek tersebut bisa terjadi pada siapa saja, tetapi yang lebih rentan adalah pengguna dengan kelainan psikiatrik (misalnya skizofrenia). |
PENGOBATAN Gejala yang berlawanan dengan efek amfetamin terjadi jika amfetamin secara tiba-tiba dihentikan penggunannya. Pengguna akan menjadi lelah atau mengantuk, yang bisa berlangsung selama 2-3 hari setelah penggunaan obat dihentikan. Beberapa pengguna sangat cemas dan gelisah. Pengguna yang juga menderita depresi bisa menjadi lebih depresi jika obat ini berhenti digunakan. Mereka menjadi cenderung ingin bunuh diri, tetapi selama beberapa hari mereka mengalami kekurangan tenaga untuk melakukan usaha bunuh diri. Karena itu pengguna menahun perlu dirawat di rumah sakit selama timbulnya gejala putus obat. Pada pengguna yang mengalami delusi dan halusinasi bisa diberikan obat anti-psikosa (misalnya klorpromazin), yang akan memberikan efek menenangkan dan mengurangi ketegangan. Tetapi obat anti-psikosa bisa sangat menurunkan tekanan darah. Biasanya lingkungan yang tenang dan mendukung bisa membantu pemulihan pengguna amfetamin. |
Penyalahgunaan Marijuana
DEFINISI Marijuana biasanya dihisap dalam bentuk sigaret yang terbuat dari batang, daun dan bunga Cannabis sativa yang dikeringkan. Marijuana juga dipakai sebagai hashis (ganja). Bahan aktif marijuana adalah tetrahydrocannabinol (THC), yang terdapat dalam berbagai variasi, yang paling aktiv adalah delta-9-THC. Tiruan delta-9-THC dibuat sebagai obat yang disebut dronabinol dan digunakan dalam penelitian dan kadang digunakan untuk mengatasi mual dan muntah yang disebabkan oleh kemoterapi kanker. Beberapa orang menjadi tergantung kepada marijuana dengan alasan psikis, dan ketergantungan ini memiliki semua karakteristik dari bentuk ketagihan yang berat. Ketergantungan fisik pada marijuana belum pernah diperlihatkan secara meyakinkan. Sama halnya dengan alkohol, marijuana bisa digunakan sewaktu-waktu tanpa menimbulkan kelainan fungsi sosial, fungsi psikis maupun ketagihan. |
GEJALA Marijuana menekan aktivitas otak, menyebabkan keadaan seperti mimpi dimana gagasannya tidak berhubungan dan tidak terkendali. Persepsi waktu, warna dan ruang bisa terganggu dan semakin berat. Warna terlihat lebih cerah, suara terdengar lebih keras dan nafsu makan bertambah. Marijuana biasanya mengurangi ketegangan dan menimbulkan perasaan nyaman. Keakraban, kegembiraan dan kebahagiaan tampaknya berhubungan dengan tempat dimana obat digunakan, seperti apakah pecandu merokok sendiri atau dalam suatu kelompok dan berhubungan dengan suasana hati yang dominan. Selama pemakaian marijuana, kemampuan komunikasi dan kemampuan motorik menurun, sehingga sangat berbahaya jika pecandu mengemudi atau mengendalikan alat-alat berat. Pecandu yang mengkonsumsi sejumlah besar marijuana mengalami kebingungan dan disorientasi. Mereka bisa mengalami psikosa karena keracunan, mereka tidak mengenali dirinya sendiri, tidak tahu dimana mereka berada atau tidak tahu soal waktu. Seorang yang skizofrenik sangat rentan terhadap efek tersebut dan terdapat bukti yang nyata bahwa skizofrenia bisa bertambah buruk jika disertai dengan pemakaian marijuana. Kadang terjadi reaksi panik, terutama pada orang yang baru pertama kali menggunakan marijuana. Efek lainnya yang juga terjadi adalah peningkatan denyut jantung, terdapat bintik merah di mata dan mulut yang kering. Toleransi dapat terjadi pada pemakaian marijuana jangka panjang. Reaksi putus obat dapat berupa peningkatan aktivitas otot dan tidak bisa tidur. Tetapi karena marijuanan dibuang dari tubuh secara perlahan, maka reaksi putus obat cenderung bersifat ringan dan biasanya tidak tampak pada pecandu kelas menengah. Beberapa penelitan telah menunjukkan bahwa penggunaan marijuana kelas berat dalam jangka waktu yang lama pada laki-laki, bisa mengurangi kadar testosteron, ukuran buah zakar dan jumlah sperma. Pemakaian jangka panjang pada wanita bisa menyebabkan ketidateraturan siklus menstruasi. Tetapi efek tersebut tidak selalu terjadi dan efek terhadap kesuburan masih belum pasti. Wanita hamil yang menggunakan marijuana bisa melahirkan bayi yang lebih kecil. Selain itu delta-9-THC bisa ditemukan dalam ASI dan bisa mempengaruhi bayi yang disusui. Efek merokok marijuana dalam jangka panjang terhadap paru-paru, mirip dengan efek rokok sigaret. Sering terjadi bronkitis dan resiko terjadinya kanker paru-paru kemukngkinan meningkat. |
DIAGNOSA Hasil pemeriksaan air kemih untuk marijuana biasanya tetap positif selama beberapa hari setelah penggunaan, bahkan pada pemakaian sewaktu-waktu. Pada pemakaian yang terus menerus, hasil tes bisa tetap positif dalam waktu yang lebih lama karena obat secara perlahan dilepaskan dari lemak tubuh. Lamanya hasil positif ini menetap bervariasi, tergantung kepada banyaknya THC dan frekuensi pemakaian marijuana. Pemeriksaan air kemih merupakan pemeriksaan yang efektif untuk menemukan pemakai marijuana. Hasil pemeriksaan yang positif hanya menunjukkan bahwa orang tersebut pernah menggunakan marijuana, tetapi tidak menunjukkan bahwa pemakai marijuana tersebut baru saja mengalami intoksikasi. |
Kecanduan Obat Anti-cemas & Obat Tidur
DEFINISI Obat yang diresepkan yang digunakan untuk mengatasi kecemasan dan untuk membantu tidur dapat menyebabkan ketergantungan psikis dan ketergantungan fisik. Obat-obat tersebut adalah: - Benzodiazepin - Barbiturat - Glutetimid - Kloral hidrat - Meprobamat. Setiap obat bekerja dengan cara yang berbeda dan memiliki potensi ketergantungan dan toleransi yang berbeda pula. Meprobamat, glutetimid, kloral hidrat dan barbiturat sekarang ini sudah lebih jarang diresepkan, terutama karena benzodiazepin lebih aman. Sebagian besar pecandu mulai menggunakan obat-obat tersebut untuk mengatasi masalah kesehatannya. Kadang dokter memberikan resep dengan dosis tinggi untuk jangka waktu yang lama, untuk mengatasi masalah yang berat, sehingga menyebabkan ketergantungan. Kadang penderita menggunakan obat lebih banyak dari dosis yang diresepkan. Pada kedua kasus tersebut, ketergantungan bisa terjadi dalam waktu minimal 2 minggu setelah pemakaian berkelanjutan. |
GEJALA Ketergantungan pada obat tidur dan obat anti-cemas menyebabkan berkurangnya kewaspadaan disertai pembicaraan yang melantur, koordinasi yang buruk, kebingungan dan melambatnya pernafasan. Obat-obat ini bisa menyebabkan penderita mengalami depresi dan kecemasan, secara bergantian. Beberapa pecandu mengalami hilang ingatan, penilaian yang salah, tidak dapat berkonsentrasi dan pergeseran emosi yang mengerikan. Pecandu yang lebih tua menjadi pikun, mereka berbicara secara perlahan dan mengalami kesulitan dalam berfikir dan memahami orang lain. Bila pecandu terjatuh, bisa menyebabkan patah tulang, terutama tulang panggul. Jika menyebabkan tidur, obat-obat ini cenderung akan mengurangi jumlah tidur REM (rapid eye movement), yaitu stadium tidur dimana terjadi mimpi. Gangguan mimpi ini bisa membuat pecandu lebih mudah tersinggung keesokan harinya. Pola tidur bisa sangat terganggu pada pecandu yang mengentikan pemakaian obat-obat ini setelah mengalami ketergantungan dan toleransi. Pecandu mengalami lebih banyak tidur REM, lebih banyak bermimpi dan lebih sering terbangun. Reaksi balik ini berbeda dari orang ke orang, namun pada umumnya lebih berat dan lebih sering terjadi pada orang yang menggunakan dosis yang lebih besar untuk waktu yang lebih lama sebelum pemakaian obat dihentikan. Penghentian obat secara tiba-tiba bisa menyebabkan reaksi yang mengerikan dan bisa berakibat fatal, seperti yang terjadi pada gejala putus alkohol (DTs, delirium tremens). Gejala putus obat yang serius lebih sering terjadi pada pemakaian barbiturat atau glutetimid. Selama proses penghentian obat, pecandu dirawat di rumah sakit karena kemungkinan terjadinya reaksi yang berat. |
PENGOBATAN Dalam 12 -20 jam pertama, penderita bisa menjadi gugup, gelisah dan lemah. Tangan dan kakinya gemetar (tremor). Pada hari kedua, tremor menjadi lebih berat dan penderita menjadi semakin lemah. Selama hari kedua dan ketiga, sebagian besar penderita yang dulunya minum obat dengan dosis 8 kali atau lebih besar dari resep standar, akan mengalami kejang hebat dan bisa berakibat fatal pada kasus barbiturat dan glutetimid. Kadang kejang bisa timbul dalam 1-3 minggu setelah pemakaian obat dihentikan. Efek lainnya yang bisa terjadi selama gejala putus obat adalah dehidrasi, deliriium, sulit tidur, kebingungan dan halusinasi lihat dan dengar. Bahkan dengan pengobatan terbaikpun, selama 1 bulan atau lebih penderita belum akan merasa normal. Putus obat barbiturat biasanya lebih buruk dibandingan dengan putus obat benzodiazepin. |
Ketagihan Narkotika
DEFINISI Ketagihan Narkotik adalah ketergantungan fisik dan psikologis yang kuat, suatu keinginan yang kuat untuk terus menerus menggunakan narkotika. Karena timbul toleransi, maka untuk menghasilkan efek yang sama, dosisnya harus ditingkatkan dan untuk mencegah gejala putus obat, maka diperlukan pemakaian terus menerus dari narkotika yang sama atau yang mirip. Narkotik yang sah digunakan secara medis sebagai pereda nyeri yang sangat kuat disebut opioid dan terdiri dari: - Kodein (memiliki potensi ketergantungan yang rendah) - Oksikodon (sendiri maupun dalam berbagai kombinasi, misalnya oksikodon dengan asetaminofen) - Meperidin - Morfin - Hidromorfon. Heroin merupakan salah satu narkotik yang paling kuat. Toleransi dan gejala putus obat yang ringan dapat terjadi dalam waktu 2-3 hari dari pemakaian yang berkelanjutan. Kadang gejala putus obat terjadi ketika obat dihentikan. Sebagian besar narkotik dalam jumlah yang sama dapat menimbulkan derajat toleransi dan ketergantungan fisik yang sama. Para pecandu bisa mengganti satu jenis narkotik dengan yang lainnya. Pecandu yang telah mengalami toleransi mungkin hanya menunjukkan sedikit gejala dari penggunaan obat dan berfungsi secara normal di dalam kehidupan sehari-harinya selama mereka mengkonsumsi narkotik. Orang yang mendapat narkotik untuk mengobati nyeri yang hebat, memiliki resiko yang sangat kecil untuk menjadi pecandu jika mereka menggunakannya sesuai dengan yang diresepkan. |
GEJALA Narkotik yang digunakan untuk mengurangi nyeri bisa mempunyai efek lain; - konstipasi (sembelit) - kulit atau wajah yang kemerahan dan tekanan darah rendah - gatal - pupil mata yang mengecil - pusing - pernafasan yang lambat dan dangkal - detak jantung menjadi lambat - penurunan suhu tubuh. Narkotik juga dapat menyebabkan euforia (gembira yang berlebihan). Umumnya, gejala putus obat berlawanan dengan efek obatnya: - hiperaktif - keadaan siaga yang tinggi - pernafasan yang cepat, - agitasi - peningkatan detak jantung - demam. Tanda pertama dari gejala putus obat biasanya adalah pernafasan yang cepat, yang disertai dengan menguap, berkeringat, menangis dan hidung meler. Gejala lainnya adalah pelebaran pupil mata, merinding, gemetar, kejang otot-otot kecil, wajah kemerahan, nyeri otot, hilangnya nafsu makan, kram perut dan diare. Gejalanya muncul dalam waktu 4-6 jam setelah penggunaan narkotik dihentikan dan biasanya mencapai puncaknya dalam waktu 36-72 jam. Gejala putus obat pada orang yang telah menggunakan narkotik dalam dosis lebih tinggi dan dalam waktu yang lebih lama, biasanya lebih buruk. Kecepatan pembuangan narkotik dari tubuh berbeda-beda, karena itu gejala putus obat dari obat yang berlainan juga berbeda-beda. KOMPLIKASI Berbagai komplikasi selain gejala putus obat terjadi sebagai akibat dari penyalahgunaan narkotik, terutama bila obat dimasukan dengan jarum yang tidak steril dan digunakan bersama-sama.
Overdosis obat-obatan merupakan ancaman jiwa yang serius, terutama karena narkotik dapat menekan pernafasan dan menyebabkan paru-paru terisi dengan cairan. Heroin konsentrasi tinggi, disuntikkan maupun dihirup, bisa menyebabkan overdosis dan kematian. Penggunaan narkotik selama kehamilan adalah masalah yang sangat serius. Heroin dan metadon dengan mudah melintasi ari-ari masuk ke dalam janin. Janin yang lahir dari ibu pecandu narkotik, dengan cepat akan mengalami gejala putus obat (gemetar, menangis dengan nada yang tinggi, kejang dan pernafasan yang cepat). Ibu yang terinfeksi HIV atau hepatitis B bisa menularkan virusnya ke janin. |
PENGOBATAN Overdosis narkotik merupakan kedaruratan medis yang harus segera diatasi untuk mencegah kematian. Overdosis bisa menekan pernafasan dan cairan bisa terkumpul dalam paru-paru (edema pulmoner), sehingga diperlukan bantuan sebuah ventilator. Untuk menghalangi aksi narkotik, biasanya disuntikkan nalokson secara intravena. Gejala putus obat yang akut bisa berat dan berlangsung selama beberapa hari, meskipun pada akhirnya akan mereda. Gejala yang tidak menyenangkan akan menimbulkan keinginan yang kuat untuk kembali meminum obat. Gejalanya biasanya tidak berbahaya dan dapat dikurangi dengan pemberian obat-obatan. Menggantikan narkotik dengan metadon merupakan metoda pengobatan gejala putus obat yang paling banyak digunakan. Metadon (juga merupakan narkotik), diberikan per-oral (ditelan) dan tidak terlalu mempengaruhi fungsi otak. Efek metadon berlangsung jauh lebih lama dari pada narkotik lainnya, sehingga diminum lebih jarang, biasanya 1 kali/hari. Memberikan metadon dalam dosis yang cukup besar kepada pecandu selama beberapa bulan atau beberapa tahun, memungkinkan para pecandu menjadi produktif karena kebutuhan mereka terpenuhi. Pengobatan ini berhasil dilakukan pada beberapa pecandu, sedangkan pecandu lainnya gagal mengalami rehabilitasi sosial. Pecandu harus datang setiap hari ke klinik untuk mendapatkan metadon. Biasanya 20 mgram metadon/hari bisa menghalangi terjadinya gejala putus obat yang berat; tetapi beberapa pecandu memerlukan dosis yang lebih tinggi. Jika dosisnya sudah stabil (diperkirakan tidak akan menimbulkan gejala putus obat yang berat),dosis metadon biasanya dikurangi sekitar 20%/hari. Hal ini menyebabkan pecandu terbebas dari gejala putus obat yang akut tetapi tidak mencegah pemakaian heroin kembali. Penghentian penggunaan metadon kadang-kadang dapat menyebabkan reaksi yang tidak menyenangkan, seperti sakit otot sebelah dalam (nyeri tulang). Pecandu yang berhenti menggunakann metadon biasanya merasa kalap dan sulit tidur. Pemberian obat tidur selama beberapa hari bisa membantu penderita. Reaksi putus obat akan menghilang setelah sekitar 7-10 hari, tetapi kelemahan, sulit tidur dan kecemasan yang berat bisa menetap sampai beberapa bulan. Beberapa pusat rehabilitasi mungkin memberikan L-alfa-asetilmetadol (LAAM), yang merupakan metadon dengan masa kerja yang lebih panjang. Pada pemberian LAAM pecandu tidak perlu datang ke klinik setiap hari. Tetapi pemakaian LAAM masih bersifat uji coba. Gejala putus obat narkotik juga dapat disembuhkan dengan obat yang disebut klonidin. Tetapi klonidin bisa menyebabkan efek samping tekanan darah rendah, sulit tidur, mudah tersinggung, denyut jantung yang lebih cepat dan sakit kepala. Naltrekson adalah obat yang menghalangi efek heroin intravena yang sangat kuat. Tergantung dari dosisnya efek Naltrekson berlangsung selama 24-72 jam. Konsep terapi komunitas muncul hampir 25 tahun yang lalu sebagai jawaban dari masalah ketagihan heroin. Pengobatan meliputi hidup bersama dalam jangka waktu yang cukup lama (biasanya 15 bulan) di suatu rumah tinggal untuk membantu pecandu membangun hidup baru melalui latihan, pendidikan dan pengarahan kembali. Wabah AIDS telah mendorong beberapa orang untuk memakai jarum suntik yang steril. Hal ini telah terbukti dapat mengurangi penyebaran HIV. |
Alkoholisme
DEFINISI Alkoholisme adalah penyakit menahun yang ditandai dengan kecenderungan untuk meminum lebih daripada yang direncanakan, kegagalan usaha untuk menghentikan minum minuman keras dan terus meminum minuman keras walaupun dengan konsekuensi sosial dan pekerjaan yang merugikan Alkoholisme adalah masalah yang sering terjadi. Hampir 8% orang dewasa di Amerika Serikat memiliki masalah dalam penggunaan alkohol. Pria 4 kali lebih sering menjadi alkoholik (pecandu alkohol) dibandingkan wanita. Semua orang dari semua kelompok umur bisa terkena. Makin banyak anak-anak dan orang dewasa memiliki masalah alkohol dengan konsekuensi yang mengerikan. Alkohol menyebabkan ketergantungan fisik maupun psikis. Alkoholisme biasanya mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bersosialisasi dan untuk bekerja dan menyebabkan banyak kerusakan perilaku lain. Pecandu alkohol sering mengalami keracunan alkohol, bahkan hampir setiap hari. Keadaan mabuk dapat menghancurkan hubungan keluarga dan hubungan sosial; pernikahan seringkali berakhir dengan perceraian. Terlalu sering bolos kerja bisa menyebabkan pecandu kehilangan pekerjaannya. Pecandu alkohol tidak dapat mengatur perilakunya, cenderung untuk menyetir di saat mabuk, dan menderita cedera fisik karena terjatuh, berkelahi atau kecelakaan kendaraan bermotor. Beberapa pecandu alkohol juga dapat menjadi kasar/bengis. Efek alkohol pada non-alkoholik
| ||||||||||||||||||||||||
PENYEBAB Penyebab seseorang menjadi pecandu alkohol belum diketahui secara pasti, namun penggunaan alkohol bukan satu satunya faktor penyebab. Dari orang-orang yang meminum alkohol, sekitar 10% menjadi pecandu. Pecandu alkohol memiliki angka kejadian yang lebih tinggi dibandingkan pecandu zat lainnya. Juga, alkoholisme lebih sering diderita para anak-anak pecandu dari pada anak-anak yang diadopsi, yang memperlihatkan bahwa alkoholisme melibatkan kelainan genetik atau biokimia. Beberapa penelitian memperlihatkan bahwa orang yang beresiko menjadi alkoholik tidak mudah mengalami keracunan, karena itu otak mereka kurang sensitif terhadap efek yang ditimbulkan oleh alkohol. Selain kemungkinan kelainan genetik, latar belakang dan kepribadian tertentu dapat menjadi faktor pendukung seseorang menjadi pecandu. Pecandu sering berasal dari keluarga yang pecah dan dari mereka yang hubungan dengan orang tuanya kurang harmonis. Pecandu alkohol cenderung merasa terisolasi, sendiri, malu, depresi atau bermusuhan. Mereka biasa memamerkan perilaku perusakan diri, dan mungkin secara seksual tidak dewasa. Meskipun demikian, penyalahgunaan dan ketergantungan alkohol sangat umum sehingga pecandu mudah dikenali diantara orang-orang dengan berbagai kepribadian. | ||||||||||||||||||||||||
GEJALA Efek jangka panjang dari alkohol
Efek biologis Alkohol dengan cepat diserap dari usus halus ke dalam peredaran darah. Penyerapan alkohol terjadi lebih cepat dibandingkan metabolisme dan pembuangannya dari tubuh, sehingga kadar alkohol dalam darah meningkat dengan cepat. Sejumlah kecil alkohol dalam darah dibuang ke dalam air kemih, keringat dan udara pernafasan. Sebagian besar alkohol dimetabolisme di hati dan menghasilkan sekitar 210 kalori/100 gram (7 kalori per mililiter) dari alkohol murni yang diminum. Alkohol segera menekan fungsi otak; seberapa beratnya tergantung kepada kadarnya di dalam darah; semakin tinggi kadarnya, semakin berat gangguan yang terjadi. Kadar alkohol dapat diukur dalam darah atau dapat diperkirakan dengan mengukur jumlahnya dalam contoh udara yang dihembuskan. Penggunaan alkohol jangka jumlah yang berlebihan bisa merusak berbagai organ di tubuh, terutama hati, otak dan jantung. Alkohol cenderung menyebabkan toleransi, sehingga seseorang yang secara teratur minum lebih dari 2 gelas alkohol/hari, bisa mengkonsumsi alkohol lebih banyak daripada non-alkoholik, tanpa mengalami intoksikasi. Pecandu alkohol juga dapat menjadi toleransi terhadap obat-obatan anti-depresi lainnya. Sebagai contoh, pecandu yang minum barbiturat/benzodiazepin biasanya membutuhkan dosis yang lebih besar untuk memperoleh efek pengobatannya. Toleransi tampaknya tidak merubah cara metabolisme atau pembuangan alkohol. Alkohol bahkan menyebabkan otak dan jaringan lainnya menyesuaikan diri dengan kehadiran alkohol. Bila seorang pecandu tiba-tiba berhenti minum, akan terjadi gejala putus obat. Sindroma putus obat alkohol biasanya dimulai dalam 12-48 jam setelah seseorang berhenti meminum alkohol. Gejalanya meliputi gemetar, lemah, berkeringat dan mual. Beberapa pecandu mengalami kejang (diseburt epilepsi alkoholisme). Peminum berat yang berhenti minum bisa mengalami halusinasi alkohol. Mereka mengalami halusinasi dan mendengar suara-suara yang tampaknya menuduh dan mengancam, menyebabkan ketakutan dan teror. Halusinasi alkohol bisa berlangsung berhari-hari dan dapat dikendalikan dengan obat-obatan anti-psikosa (seperti klorpromazin atau tioridazin). Jika tidak diobati, gejala putus alkohol dapat menyebabkan sekumpulan gejala yang lebih serius yang disebut Delirium Tremens (DTs). DTs biasanya tidak segera terjadi, tetapi muncul sekitar 2-10 hari setelah berhenti minum. Pada DTs, pecandu pada awalnya merasakan cemas, kemudian terjadi kebingungan, sulit tidur, mimpi buruk, keringat berlebihan dan depresi berat. Denyut nadi cenderung menjadi lebih cepat. Bisa terjadi demam. Episode ini bisa meningkat menjadi halusinasi, ilusi yang menimbulkan rasa takut dan gelisah dan disorientasi terhadap halusinasi lihat yang menimbulkan teror. Benda yang terlihat dalam cahaya terang menimbulkan rasa takut. Pada akhirnya, penderita menjadi sangat kebingungan dan mengalami disorientasi berat. Penderita DTs kadang merasa lantai bergerak, dinding roboh dan ruangan berputar. Tangan menjadi gemetar yang kadang menjalar ke kepala dan seluruh tubuh, dan sebagian besar penderita menjadi sangat tidak terkoordinasi. DTs bisa berakibat fatal, apalagi jika tidak diobat. Masalah lainnya secara langsung berhubungan dengan efek racun dari alkohol terhadap otak dan hati. Kerusakan hati karena alkohol menyebabkan hati tidak mampu membuang bahan-bahan racun dari dalam tubuh sehingga menyebabkan koma hepatikum. Pecandu yang mengalami koma hepatikum, tampak mengantuk, setengah sadar dan kebingungan, dan biasanya tangannya gemetar. Koma hepatikum bisa berakibat fatal dan harus segera diobati. Sindroma Korsakoff (Psikosa Amnesik Korsakoff) biasanya terjadi pada pecandu yang meminum sejumlah besar alkohol secara rutin, terutama yang mengalami malnutrisi (kurang gizi) dan kekurangan vitamin B (terutama tiamin). Penderita mengalami kehilangan ingatan jangka pendeknya. Ingatannya sangat buruk sehingga penderita sering mengarang-ngarang cerita untuk menutupi kemampuan ingatnnya yang berkurang. Sindroma Korsakoff kadang terjadi setelah serangan DTs. Beberapa penderita sindroma Korsakoff juga menderita ensefalopati Wernicke, dengan gejala-gejala berikut: - pergerakan mata yang abnormal - kebingungan - pergerakan yang tidak terkoordinasi - fungsi saraf yang abnormal. Jika tidak segera mengatasi kekurangan vitamin B, sindroma Korsakoff bisa berakibat fatal. Pada wanita hamil, riwayat penggunaan alkohol yang berat dan menahun, dapat dihubungkan dengan cacat lahir yang berat pada janin yang sedang tumbuh. Bayi akan lahir dengan berat yang rendah, tubuh yang pendek, ukuran kepala yang kecil, kerusakan jantung, kerusakan otot dan tingkat kecerdasan yang rendah atau keterbelakangan mental. Pada peminum ringan, kelainan tersebut tidak akan terjadi. | ||||||||||||||||||||||||
PENGOBATAN Alkoholik yang menderita gejala putus obat biasanya mengobati dirinya dengan meminum lagi. Beberapa penderita mencari penyelesaian medis karena mereka tidak ingin berlanjut minum minuman keras atau karena gejala putus obatnya terlalu berat. Pada kasus ini, pertama-tama diperiksa kemungkinan cedera kepala yang terjadi karena komplikasinya. Kemudian digambarkan jenis gejala putus obatnya, ditentukan berapa banyak seseorang biasanya minum dan dicari tahu kapan terakhir minum. Karena kekurangan vitamin menyebabkan gejala putus obat yang mengancam jiwa, maka dokter unit gawat darurat biasanya memberikan memberikan vitamin B kompleks (terutama tiamin) dan vitamin C dosis besar lewat infus. Cairan infus, magnesium dan glukosa sering diberikan untuk mencegah beberapa gejala putus obat dan untuk menghindari dehidrasi. Diberikan benzodiazepin selama beberapa hari untuk menenangkan dan membantu mencegah gejala putus obat. Obat-obatan anti-psikosa umumnya diberikan untuk sejumlah kecil pecandu dengan halusinasi alkoholik. DTs bisa berakibat fatal dan diobati dengan lebih agresif untuk mengendalikan demam tinggi dan agitasi yang berat. Biasanya diperlukan cairan infus, obat penurun panas (seperti asetaminofen), obat penenang dan pengawasan yang ketat. Dengan pengobatan tersebut, DTs biasanya akan menghilang dalam waktu 12-24 jam setelah timbulnya gejala. Setelah masalah medis darurat berhasil diatasi, program detoksikasi dan rehabilitasi harus dimulai. Pada tahap pertama pengobatan, alkohol sama sekali tidak digunakan. Kemudian seorang pecandu harus mengubah perilakunya. Tanpa bantuan, sebagian besar pecandu akan kambuh dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Pengobatan kelompok dipercaya lebih baik dari pada penyuluhan dari orang ke orang, tetapi pengobatannya harus disesuaikan dengan individu pecandu. Dukungan dari anggota keluarga sangat diperlukan. Terapi obat-obatan Kadang-kadang seorang alkoholik bisa menghindari minum alkohol dengan mengkonsumsi obat tertentu. Disulfiram (antabuse) bisa diperoleh dengan resep dokter. Obat ini terlibat dalam metabolisme alkohol, membentuk asetaldehid, suatu metabolit alkohol yang terdapat dalam darah. Asetaldehid merupakan racun dan menyebabkan kemerahan pada wajah, sakit kepala berdenyut, denyut jantung yang cepat, pernafasan cepat dan berkeringat dalam waktu 5-15 menit seteleh minum alkohol. 30-60 menit kemudian terjadi mual dan muntah-muntah. Reaksi ini terjadi selama 1-3 jam. Timbulnya reaksi tersebut (karena minum alkohol setelah menelan disulfiram), sangat menyiksa, sehingga pecandu memilih menghindari alkohol. Alkoholik yang baru pulih, tidak dapat langsung mengkonsumsi disulfiram setelah berhenti minum alkohol; obat ini hanya diminum setelah beberapa hari tidak minum alkohol. Disulfiram bisa mempengaruhi metabolisme alkohol sampai 3-7 hari setelah dosis terakhir obat ini. Beratnya reaksi terhadap alkohol yang berhubungan dengan pengobatan, menyebabkan disulfiram tidak boleh diberikan kepada wanita hamil atau pecandu yang memiliki penyakit yang serius. Obat lainnya adalah naltrekson, yang bisa membantu mengurangi ketergantungan pecandu jika digunakan sebagai bagian dari program pengobatan menyeluruh. Naltrekson merubah efek alkohol pada endorfin tertentu di otak, yang mungkin berhubungan dengan keinginan untuk minum alkohol. Naltrekson tidak menyebabkan reaksi seperti disulfiram. Tetapi pecandu yang mendapatkan naltrekson bisa terus menerus minum alkohol. Naltrekson tidak boleh diberikan kepada penderita hepatitis atau penyakit hati. |
Ketergantungan Obat & Ketagihan
DEFINISI Ketagihan adalah perbuatan kompulsif (yang terpaksa dilakukan) dan keterlibatan yang berlebihan terhadap suatu kegiatan tertentu. Kegiatan ini bisa berupa pertaruhan (judi) atau berupa penggunaan berbagai zat, seperti obat-obatan. Obat-obatan dapat menyebabkan ketergantungan psikis saja atau ketergantungan psikis dan fisik. Ketergantungan psikis merupakan suatu keinginan untuk terus meminum suatu obat untuk menimbulkan rasa senang atau untuk mengurangi ketegangan dan menghindari ketidaknyamanan. Obat-obatan yang menyebabkan ketergantungan psikis biasanya bekerja di otak dan memiliki satu atau lebih dari efek berikut ini : - mengurangi kecemasan dan ketegangan - menyebabkan kegembiraan, euforia (perasaan senang yang berlebihan) atau perubahan emosi yang menyenangkan lainnya - menyebabkan perasaan meningkatnya kemampuan jiwa dan fisik - merubah persepsi fisik. Ketergantungan psikis dapat menjadi sangat kuat dan sulit untuk diatasi. Hal ini terjadi terutama pada obat-obatan yang merubah emosi dan sensasi, yang mempengaruhi sistim saraf pusat. Untuk para pecandu, aktivitas yang berhubungan dengan obat menjadi bagian yang penting dalam kehidupannya sehari-hari, sehingga suatu bentuk ketagihan biasanya mempengaruhi kemampuan bekerjanya, proses belajarnya atau mempengaruhi hubungannya dengan keluarga dan teman. Pada ketergantungan yang berat, sebagian besar fikiran dan aktivitas pecandu, tertuju pada bagaimana memperoleh dan menggunakan obat. Seorang pecandu dapat menipu, berbohong dan mencuri untuk bisa memuaskan ketagihannya. Pecandu memiliki kesulitan untuk berhenti menggunakan obat dan seringkali kembali kepada kebiasaannya setelah beberapa saat berhenti. Beberapa obat-obatan menyebabkan ketergantungan fisik, namun ketergantungan fisik tidak selalu menyertai ketergantungan psikis. Pada obat-obat yang menyebabkan ketergantungan fisik, tubuh menyesuaikan diri terhadap obat yang dipakai secara terus menerus dan menyebabkan timbulnya toleransi; sedangkan jika pemakaiannya dihentikan, akan timbul gejala putus obat. Toleransi adalah kebutuhan untuk meningkatkan secara progresif dosis obat untuk menghasilkan efek yang biasanya dapat dicapai dengan dosis yang lebih kecil. Gejala putus obat terjadi jika pemakaian obat dihentikan atau jika efek obat dihalangi oleh suatu antagonis. Seseorang yang mengalami gejala putus obat, merasa sakit dan dapat menunjukkan banyak gejala, seperti sakit kepala, diare atau gemetar (tremor). Gejala putus obat dapat merupakan masalah yang seirus dan bahkan bisa berakibat fatal. Penyalahgunaan obat adalah lebih dari sekedar efek fisiologisnya. Sebagai contoh, penderita kanker yang sakitnya diobati selama beberapa bulan atau beberapa tahun dengan opioid (misalnya morfin), hampir tidak pernah menjadi pecandu narkotik, meskipun mereka bisa menjadi tergantung secara fisik. Penyalahgunaan obat adalah suatu konsep yang terutama diartikan sebagai gangguan fungsi perilaku dan penolakan oleh masyarakat/lingkungan. Di Amerika Serikat, istilah medis drug abuse (penyalahgunaan obat) diartikan sebagai penyelewengan fungsi dan maladaptasi, bukan ketergantungan yang disebabkan oleh penggunaan obat. Dalam bahasa sehari-hari, penyalahgunaan obat (drug abuse) sering diartikan sebagai: - penggunaan obat ilegal untuk coba-coba dan untuk kesenangan - penggunaan obat-obatan resmi untuk mengatasi masalah atau gejala tanpa resep dari dokter, dan - penggunaan obat yang berakibat ketergantungan. Penyalahgunaan obat terjadi pada semua kelompok sosial-ekonomi dan meliputi golongan pendidikan tinggi dan orang-orang profesional maupun mereka yang tidak berpendidikan dan tidak bekerja. Meskipun penyalahgunaan obat memiliki efek yang kuat, tetapi emosi pemakai dan lingkungan dimana obat diminum, secara berarti akan mempengaruhi efeknya. Sebagai contoh, seseorang yang merasa sedih sebelum meminum alkohol dapat menjadi lebih sedih sebagai efek dari alkohol. Orang yang sama akan menjadi ceria bila meminumnya dengan teman yang senang. Kita tidak selalu dapat memperkirakan dengan tepat, apa yang akan diakibatkan oleh obat pada orang yang sama setiap ia meminumnya. Bagaimana terjadinya ketergantungan obat adalah rumit dan tidak jelas. Proses ini dipengaruhi oleh zat kimia yang terkandung dalam obat, efek obat, kepribadian pengguna obat dan kondisi lainnya, seperti faktor keturunan dan tekanan sosial. Perkembangan dari pemakaian coba-coba menjadi penggunaan yang sekali-sekali dan kemudian menjadi toleransi dan ketergantungan, belum begitu bisa dimengerti. Banyak pemikiran mengenai istilah kepribadian pecandu. Orang yang kecanduan sering merasa rendah diri, tidak dewasa, mudah frustasi dan memiliki kesulitan dalam menyelesaikan masalah pribadi dan kesulitan dalam berhubungan dengan lawan jenisnya. Para pecandu mungkin mencoba untuk lari dari kenyataan yang digambarkan sebagai ketakutan, penarikan diri dan depresi. Beberapa pecandu memiliki riwayat percobaan bunuh diri atau melukai dirinya sendiri. Para pecandu kadang digambarkan sebagai pribadi yang tergantung, memerlukan dukungan dalam membina hubungan dan memiliki kesulitan menjaga diri mereka sendiri. Yang lainnya memperlihatkan kegeraman yang jelas dan tidak disadari dan ekspresi seksual yang tak terkendali; mereka mungkin menggunakan obat-obatan untuk mengendalikan perilaku mereka. Bukti yang ada menunjukkan bahwa sebagian besar dari ciri tersebut timbul sebagai akibat dari kecanduan jangka panjang dan bukan penyalahgunaan obat yang baru saja terjadi. Kadang-kadang, anggota keluarga atau teman-teman bisa berkelakukan seakan-akan mengijinkan sang pecandu melanjutkan penyalahgunan obatnya atau alkohol; orang-orang ini disebut kodipenden (juga disebut pemberi ijin). Kodipenden bisa membela sang pecandu untuk menghentikan penggunaan obat-obatan atau alkohol namun jarang mengerjakan sesuatu yang lain untuk membantu merubah perilakunya. Anggota keluarga atau teman yang peduli seharusnya menganjurkan sang pecandu untuk berhenti menyalahgunakan obat dan masuk ke program pengobatan. Bila sang pecandu menolak mencari pengobatan, anggota keluarga atau temannya tersebut bahkan bisa mengancam untuk menariknya dari pergaulan. Pendekatan ini mungkin tampaknya kejam, namun dapat disertai dengan intervensi penuntunan secara profesional. Hal ini dapat menjadi salah satu cara untuk meyakinkan sang pecandu bahwa perubahan perilaku harus dilakukan. Pecandu yang hamil, akan mencemari janinnya dengan obat-obatan yang ia gunakan. Pecandu yang hamil seringkali tidak mengakui pada dokter atau perawatnya bahwa ia menggunakan alkohol dan obat-obatan. Janin tersebut bisa mengalami ketergantungan secara fisik. Segera setelah lahir, bayi tersebut dapat mengalami gejala putus obat yang berat atau bahkan fatal, terutama jika dokter dan para perawat tidak mengetahui bahwa ibunya seorang pecandu. Bayi yang selamat dari gejala putus obat bisa mendapat banyak masalah lainnya. Obat-obat yang bisa menyebabkan ketergantungan.
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kecemasan yang Disebabkan Gangguan Fisik atau Obat
DEFINISI Kecemasan bisa disebabkan oleh gangguan fisik atau penggunaan atau penghentian pemakaian obat. Gangguan fisik itu bisa menyebabkan kecemasan seperti:
Obat yang bisa menyebabkan kecemasan kalau dihentikan termasuk benzodiazepines. Kecemasan mungkin terjadi pada orang yang sekarat akibat ketakutan akan kematian, rasa sakit, dan kesukaran bernafas. |
PENGOBATAN Seorang dokter bermaksud memperbaiki penyebab daripada mengobati gejala kecemasan sekunder. Kecemasan dapat reda setelah gangguan medis diobatin atau obat sudah dihentikan cukup panjang agar gejala putus obat mereda. |
Gangguan Stress Pasca-Trauma (PTSD)
DEFINISI Gangguan stress pasca-trauma Posttraumatic Stress Disorder (PTSD) ditandai oleh pengulangan, ingatan yang mengganggu pada peristiwa traumatik yang menggoncang jiwa.
Mengalami atau melihat peristiwa yang traumatic yang mengancam kematian atau luka serius bisa mempengaruhi seseorang lama setelah pengalamam berlalu. Ketakutan hebat, ketidakberdayaan, atau pengalaman menakutkan selama peristiwa traumatik bisa menghantui seseorang. Peristiwa yang bisa menyebabkan gangguan tekanan yang paska- traumatik termasuk dibawah ini :
Kadangkala gejala tidak dimulai sampai berbulan-bulan atau bahkan tahunan setelah peristiwa traumatik terjadi. Jika gangguan stress pasca-traumatic telah ada selama 3 bulan atau lebih, hal ini dianggap kronis. |
GEJALA Pada gangguan stress posttraumatic, orang mengalami frekwensi, ingatan yang tidak diinginkan menimbulkan kembali peristiwa traumatik. Mimpi buruk adalah biasa. Kadangkala peristiwa hidup kembali sebagaimana jika terjadi (flashback). Gangguan hebat seringkali terjadi ketika orang berhadapan dengan peristiwa atau keadaan yang mengingatkan mereka kepada trauma asal. Misal beberapa ingatan adalah perayaan pada peristiwa traumatik tersebut, melihat senjata setelah dipukul dengan senjata ketika perampokan, dan berada di perahu kecil setelah kecelakaan tenggelam. |
PENGOBATAN Pengobatan memerlukan psikoterapi (termasuk terapi kontak) dan terapi obat. Karena sering kegelisahan hebat yang dihubungkan dengan kenangan yang menggoncangkan jiwa, psikoterapi mendukung memainkan tugas yang teramat penting pada pengobatan. Ahli terapi ialah secara terbuka empati dan bersimpati dalam mengenal rasa sakit psikologis. Ahli terapi menenteramkan orang bahwa respon mereka nyata tetapi menganjurkan mereka menghadapi kenangan mereka (sebagai bentuk terapi kontak). Mereka juga diajar cara untuk kegelisahan kontrol, yang menolong memodulasi dan mengintegrasikan kenangan menyiksa ke dalam kepribadian mereka. |
Stres
DEFINISI
STRES PASCA TRAUMA
Stres Pasca Trauma adalah suatu penyakit kecemasan yang disebabkan oleh kejadian traumatik, dimana nantinya penderita akan kembali mengalami kejadian tersebut secara berulang-ulang.
Beberapa tahun kemudian, pengalaman yang mengancam jiwa atau cedera yang serius bisa mempengaruhi penderita.
Ketakutan, merasa tidak berdaya atau kengerian bisa menghantui penderita.
Peristiwa traumatik kembali dialami penderita secara berulang, biasanya sebagai mimpi buruk atau kilas balik.
Penderita menghindari benda-benda yang mengingatkannya akan trauma tersebut.
Kadang gejalanya baru muncul beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun setelah kejadian traumatik berlalu.
Penderita memiliki respon yang tumpul dan kesiagaannya meningkat (misalnya sulit tidur atau mudah terkejut).
Sering ditemukan gejala-gejala depresi.
Stres pasca trauma terjadi pada 1% penduduk.
Angka kejadiannya lebih tinggi pada veteran perang dan korban pemerkosaan atau kekerasan lainnya.
Pengobatan untuk stres pasca trauma meliputi:
- Terapi perilaku.
Penderita dihadapkan kepada keadaan yang bisa memicu timbulnya ingatan akan trauma yang pernah dialaminya. - Obat-obatan.
Obat anti-depresi dan anti-cemas tampaknya bisa membantu penderita stres pasca trauma. - Psikoterapi.
Seorang terapis menunjukkan empati dan simpatinya terhadap apa yang dirasakan oleh penderita, serta meyakinkan penderita bahwa responnya wajar dan mendorong penderita untuk menghadapi ingatannya. Terapis juga mengajarkan bagaimana cara mengendalikan kecemasan, yang akan membantu mengatur dan menggabungkan ingatan yang menyakitkan ke dalam kepribadiannya.
STRES AKUT
Stres Akut menyerupai stres pasca trauma, tetapi sudah timbul dalam waktu 4 minggu setelah peristiwa traumatik dan hanya berlangsung selama 2-4 minggu.
Secara kejiwaan penderita kembali mengalami peristiwa traumatik, menghindari benda-benda yang mengingatkannya akan peristiwa traumatik dan kecemasannya meningkat.
Terdapat 3 atau lebih dari gejala-gejala berikut:
- Respon emosi yang tumpul, lepas atau berkurang
- Kesiagaan akan sekitarnya berkurang
- Merasa bahwa benda-benda itu tidak nyata
- Merasa bahwa dirinya tidak nyata
- Tidak mampu mengingat bagian yang penting dari peristiwa traumatik.
Penyembuhan akan terjadi jika penderita dikeluarkan dari peristiwa traumatik dan diberi dukungan dalam bentuk pengertian, empati dan kesempatan untuk menjelaskan apa yang telah terjadi dan reaksi mereka terhadap kejadian tersebut.
Menjelaskan kejadian yang dialaminya secara berulan-ulang, kadang membantu beberapa penderita.
Penyakit Obsesif-Kompulsif
DEFINISI Penyakit Obsesif-Kompulsif ditandai dengan adanya obsesi dan kompulsi. Obsesi adalah gagasan, khayalan atau dorongan yang berulang, tidak diinginkan dan mengganggu, yang tampaknya konyol, aneh atau menakutkan. Kompulsi adalah desakan atau paksaan untuk melakukan sesuatu yang akan meringankan rasa tidak nyaman akibat obsesi. Penyaki obsesif-kompulsif berbeda dengan kelainan kepribadian obsesif-kompulsif. Penyakit ini terjadi pada 2,3% dewasa. |
PENYEBAB Penyebabnya tidak diketahui. |
GEJALA Obsesi yang umum bisa berupa kegelisahan mengenai pencemaran, keraguan, kehilangan dan penyerangan. Penderita merasa terdorong untuk melakukan ritual, yaitu tindakan berulang, dengan maksud tertentu dan disengaja. Ritual dilakukan untuk mengendalikan suatu obsesi dan bisa berupa: - mencuci atau membersihkan supaya terbebas dari pencemaran - memeriksa untuk menghilangkan keraguan - menimbun untuk mencegah kehilangan - menghinidari orang yang mungkin menjadi obyek penyerangan. Sebagian besar ritual bisa dilihat langsung, seperti mencuci tangan berulang-ulang atau memeriksa pintu berulang-ulang untuk memastikan bahwa pintu sudah dikunci. Ritual lainnya merupakan kegiatan batin, misalnya menghitung atau membuat pernyataan berulang untuk menghilangkan bahaya. Penderita bisa terobsesi oleh segala hal dan ritual yang dilakukan tidak selalu secara logis berhubungan dengan rasa tidak nyaman yang akan berkurang jika penderita menjalankan ritual tersebut. Penderita yang merasa khawatir tentang pencemaran, rasa tidak nyamannya akan berkurang jika dia memasukkan tangannya ke dalam saku celananya. Karena itu setiap obsesi tentang pencemaran timbul, maka dia akan berulang-ulang memasukkan tangannya ke dalam saku celananya. Sebagian besar penderita menyadari bahwa obsesinya tidak mencerminkan resiko yang nyata. Mereka menyadari bahwa perliku fisik dan mentalnya terlalu berlebihan bahkan cenderung aneh. Penyakit obsesif-kompulsif berbeda dengan penyakit psikosa, karena pada psikosa penderitanya kehilangan kontak dengan kenyataan. Penderita merasa takut dipermalukan sehingga mereka melakukan ritualnya secara sembunyi-sembunyi. Sekitar sepertiga penderita mengalami depresi ketika penyakitnya terdiagnosis. |
DIAGNOSA Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan penuturan penderita mengenai perilakunya. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk menyingkirkan penyebab fisik dan penilaian psikis dilakukan untuk menyingkirkan kelainan jiwa lainnya. Untuk memperkuat diagnosis bisa dilakukan wawancara berdasarkan kuosioner Skala Obsesif-Kompulsif Yale-Brown. |
PENGOBATAN Terapi pemaparan merupakan sejenis terapi perilaku yang bisa membantu mengatasi penyakit ini. Penderita dihadapkan kepada situasi atau orang yang memicu timbulnya obsesi, ritual maupun rasa tidak nyaman. Rasa tidak nyaman atau kecemasan secara bertahap akan berkurang jika penderita mencegah dirinya melakukan ritual selama dihadapkan kepada rangsangan tersebut. Dengan cara ini, penderita memahami bahwa untuk menghilangkan rasa tidak nyaman tidak perlu melakukan ritual. Obat-obatan yang efektif untuk mengatasi penyakit obsesif-kompulsif adalah klomipramin, fluoksetin dan fluvoksamin. Psikoterapi dilakukan agar penderita lebih memahami pertentangan batin yang mungkin melatarbelakangi terjadinya penyakit ini. Biasanya kombinasi dari psikoterapi dan obat-obatan merupakan pengobatan yang terbaik bagi penyakit obsesif-kompulsif. |
Obat Terkait |
ANAFRANIL ANDEP ANSI ANTIPRESTIN [P] COURAGE DEPREZAC ELIZAC KALXETIN KALXETIN LODEP LUVOX NOPRES NOXETINE NOXETINE OXIPRES PROZAC ( P ) ZAC ZACTIN |
Penyakit - Diseases
suatu penyakit yang terjadi karena tubuh kekurangan insulin, bisa karena pankreas tidak cukup atau hanya menghasilkan sedikit insulin, atau bisa juga karena sel tubuh melawan insulin yang dihasilkan – tidak bisa dicegah.
Diabetes
an illness that occurs when the body lacks insulin, either because the pancreas does not produce any or only a very small amount, or because the cells in the body are resistant towards the insulin it produces – is preventable.
Penyakit Malarian
adalah salah satu penyakit yang sering menyerang masyarakat Aceh melalui infeksi darah oleh parasit plasmodium.
Malarian Ailment
is one of the common diseases that is found in Aceh. It is a blood infection caused by a parasite called plasmodium.
Tuberkulosis
biasanya ditularkan melalui batuk seseorang. Seseorang biasanya terinfeksi jika mereka menderita sakit paruparu dan terdapat bakteria di dahak mereka.Dahak bercampur darah, batuk berdarah, sesak nafas dan nyeri dada, badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan menurun, tidak enak badan, berkeringat tanpa ada kegiatan, demam lebih dari satu malam.
Tuberculosis
is usually transmitted from infectious people coughing. People are usually infectious when they have pulmonary disease and thus they have bacteria in their sputum.Sputum mixed with blood, bleeding cough, shortwinded and painful in breathing, weaken body, loss of appetite, loss of weight, nausea, sweating without any activities, fever overnights.