Sabtu, 25 Juli 2009

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI DENGAN PERSALINAN VAKUM EKSTRASI

VACUM EXSTRAKSI


  1. Pengertian.

Adalah suatu persalinan buatan, di mana janin dilahirkan dengan ekstraksi tenaga negatif (vacum) di kepala.


  1. Indikasi.

  • Ibu: memperpendek persalinan kala II, penyakit jantung kongenital, penyakit paru fibrotik.

  • Janin: adanya gawat janin.

  • Waktu: persalinan kala II.


  1. Kontra Indikasi.

  • Ibu: Ruptur uteri yang membakat, ibu tidak boleh mengedan.

  • Janin: Letak lintang, presentasi muka, persentasi bokong, pretensi, kepala menyusul.


  1. Syarat-Syarat.

  • Pembukaan servik lengkap.

  • Kepala janin berada pada hodge III + engaged.

  • Tidak ada disproporsi sefalopelvik.

  • Ketuban sudah pecah / dipecahkan.


  1. Persiapan Tindakan.

Persiapan Ibu dalam posisi litotomi, kosongkan kandung kemih dan rektum. Bersihkan vulva dan perineum dengan antiseptik dan beri infus bila diperlukan, siapkan alat-alat yang diperlukan.


  1. Teknik Ekstraksi.

  • Lakukan pemeriksaan dalam untuk mengetahui posisi kepala, apakah ubun-ubun kecil terletak di depan atau di belakang, kanan/kiri depan, kanan/kiri belakang untuk menentukan letak dehaminator.

  • Lakukan episiotomi primer dengan anestesi lokal sebelum mangkuk dipasang pada primigravida. Sedangkan pada multipara, episiotomi dilakukan tergantung pada keadaan perineum. Dapat dilakukan episiotomi primer / sekunder (saat kepala hampir lahir dan perineium sudah meregang) atau tanpa episiotomi.


  1. Penyebab Kegagalan

Penyebab kegagalan pada pasien dengan vacum adalah diantaranya tenaga terlalu rendah, tekanan negatif dibuat terlalu cepat, selaput ketuban melekat, bagian jalan lahir terjepit, koordinasi tangan kurang baik, traksi terlalu kuat, cacat alat, dan disproporsi sevalopelvik yang sebelumnya tidak diketahui.









KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR


Pengkajian setelah kelahiran dibagi menjadi 3 ( tiga) tahapan :

  1. Segera

  2. Transisional

  3. Periodik

1. Pengkajian Segera

Menggunakan sistem scoring, yaitu dengan menggunakan nilai APGAR

A : Apperance (warna)

P : Pulse (denyut nadi)

G : Grimace (Reflek)

A : Activity (tonus otot)

R : Respiratory Effort (Usaha bernafas)

Tabel : Nilai APGAR SCORE


Tanda

0

1

2

1. denyut nadi

Tidak ada

Lambat, <>

> 100 x/m

2. pernapasan

Tidak ada

Lambat, tangis lemah

Menangis baik

3. tonus otot

Lemah

Ekstermitas sedikit kaku

Fleksi baik

4. reflek

Tidak ada respon

Menyeringai

Menangis

5. warna

Biru, pucat

Tubuh merah muda

Ekstermitas biru

Merah muda seluruh tubuh

2. Pengkajian Transisional

l. Selama 24 jam pertama kehidupan bayi normal benar-benar menjadi perubahan dan fisiologis


2. Pengkajian transisional meliputi 3 periode :

  1. Periode I

Reaktivitas (30 menit pertama) setelah lahir bayi terjaga, respon positif, menghisap dan menangis.

  1. Periode 2

    • Reaktivitas berlangsung 2-5 jam

    • Bayi bangun dari tidur yang nyenyak

    • Bayi mengeluarkan meconium, urine

  2. Periode3

  • Stabilisasi (12-14 jam) setelah bayi lahir

  • Bayi lebih mudah untuk tidur dan terbangun

  • Tanda vital stabil dan kulit merah dan hangat

TINDAKAN RESUSITASI

  1. Setelah tali pusat digunting, sumber oksigen bayi satu-satunya udara bebas

  2. Bila untuk beberapa alasan bayi tidak berupaya bernafas, oksigen tidak dapat mencapai aliran darah melalui paru-parudan bayi akan segera mati

  3. Ketika bayi dapat hidup sel-sel otak yang sangat sensitif mungkin dapat rusak secara permanen karena kekurangan oksigen > 5 menit

  4. Resusitasi ditujukan untuk mengatasi 3 masalah pada aspiksia neonatus :

    • Membersihkan jalan nafas terhadap sumbatan lendir dan cairan

    • Mendorong oksigen ke dalam paru-paru yang kolaps

    • Menstimulasi bayi untuk bernafas

LINGKUNGAN

  1. Pengaruh terhadap bayi

Ketika bayi telah lahir, tubuh yang basah, hangat, terpapar ke udara dingin, kedinginan yang tiba-tiba ini menyebabkan dengan bayi bernapas cepat.

  1. Lingkungan Termal Netral

Pemeliharaan hal-hal yang sangat penting.


IDENTIFIKASI BBL

  • Dari aspek legal identifikasi dianjurkan

  • ldentifikasi pada pergelangan dipasang tangan bayi dan pergelangan kakinya dengan nama lengkap ibunya, nomor pendaftaran jenis kelamin, tanggal dan waktu lahir, sidik jari kaki bayi dan telapak tangan

PENCATATAN BAYI BARU LAHIR


Meliputi :

  1. Waktu dan tipe kelahiran

  2. Jenis kelamin

  3. Apgar score

  4. Warna kulit

  5. Menangis

  6. Keadaan umum

  7. Abnormalitas yang jelas/cedera setelah lahir

  8. Pengobatan

  9. Nomor identitas

  10. Pemberian oksigen

  11. Tindakan resusitasi

  12. Cara bayi akan diberi makan

  13. Kapan dan bagaimana kondisi bayi meninggalkan ruang bersalin


PRIORITAS TUJUAN INTERVENSI KEPERAWATAN


  1. Meningkatkan upaya cardiopulmonal efektif

  2. Memberikan lingkungan termonetral dan memperrtahankan suhu tubuh

  3. Mencegah cedera dan komplikasi

  4. Meningkatkan kedekatan bayi dan orang tua

DIAGNOSA KEPERAWATAN


  1. Resiko gangguan pertukaran gas berhubungan dengan stressor prenatal/intrapartum, produksi berlebihan akibat dingin

    • Hasil yang diharapkan :

Mempertahankan jalan nafas pasien dengan frekuensi dan jantung dalam batas normal, secara umum tidak sianosis.

    • Intervensi Keperawatan (Tindakan mandiri) :

      1. Ukur APGAR score pada menit pertama dan kelima

      2. Perhatikan komplikasi prenatal yang mempengaruhi status janin

      3. Tinjau ulang status janin intrapartum termasuk DJJ, variabilitas DJJ

      4. Perhatikan durasi persalinan dan type kelahiran

      5. Kaji frekuensi dan pernafasan awal

      6. Perhatikan adanya pernafasan cuping hidung, retraksi dada, pernafasan mendengkur dan ronchi

    • Implementasi

  1. Bersihkan jalan nafas

  2. Keringkan bayi dengan selimut hangat

  3. Tempatkan bayi pada posisi trendelenburg

  4. Perhatikan intensitas menangis

  5. Berikan rangsang taktik dan sensori yang tepat

  6. Perhatikan adanya pandangan mata lebar

  7. Observasi warna kulit, kaji tonus otot

  8. Hisap isi lambung bila cairan amniotic mengnadung meconium


  1. Resiko terjadinya penurunan suhu tubuh terhadap usia ekstrem berhubungan dengan ketidak mampuan menggigil, permukaan suhu tubuh luas dalam hubungannya massa, jumlah lemak subkutan terbatas, sumber yang tidak diperbaharui dari lemak coklat dan beberapa simpanan lemak putih, epidermis tipis dengan penyatuan dekat dari pembuluh darah kulit.


    • Hasil yang diharapkan :

      1. Suhu inti, kulit axial dan tanda-tanda vital dalam batas normal

      2. Bebas dari tanda pernafasan dan distress dingin

    • Intervensi Keperawatan

  1. Pastikan obat-obat yang diterima ibu selama periode prenatal dan infartum

  2. Perhatikan adanya distress atau hipoksia pada bayi

  3. Keringkan kepala dan tubuh BBL pakaikan stoking penutup kepala dan bungkus dalam selimut hangat

  4. Tempatkan BBL dalam lingkungan hangat atau pada lengan orang tua

  5. Hangat obyek yang berhubungan dengan bayi misalkan timbangan, stetoskop, meja pemeriksaan dan tangan

  6. Perhatikan suhu lingkungan, meminimalkan penggunaan pendingin udara hangatkan oksigen bila diberi melalui masker

  7. Kaji suhu inti neonatus, pantau suhu kulit secara continue dengan alat kulit dengan tepat

  8. Berikan penghangatan bertahap pada bayi yang mengalami stress dingin, perhatikan suhu lebih hangat dari suhu tubuh

  9. Observasi bayi terhadap tanda-tanda stress dingin (misal penurunan suhu inti, peningkatan fleksi, kulit tangan dan kaki dingin)

  10. Perhatikan tanda-tanda distres pernafasan (misal apnoe, takhikardi, dan mendengkur berat, retraksi otot pernafasan dan cuping hidung), berikan dukungan sesuai kebutuhan.


    • Tindakan Kolaborasi :

  1. Berikan dukungan metabolic (glukosa/buffer) sesuai indikasi

  2. Pertimbangkan masuk ke NICU



  1. Resiko terjadinya cedera terhadap faktor-faktor multiple berhubungan dengan anomaly konginetal tidak terdeteksi atau tidak teratasi, pemajanan pada agen-agen infeksius


    • Hasil yang diharapkan :

Bebas dari cedera atau komplikasi

    • Intervensi Keperawatan :

      1. Lakukan pengkajian fisik rutin pada bayi baru lahir, perhatikan jumlah pembuluh darah tali pusat dan adanya anomali

      2. Mandikan BBL segera setelah kelahiran bila terpajan pada agen-agen infeksius telah terjadi

      3. Gambarkan pada orang tua rasional yang tepat dari tindakan-tindakan yang diambil untuk mencegah cedera (misal: pemberian profilaksi salep mata dan Vit K)



    • Tindakan Kolaborasi :

  1. Klem tali pusat BBL kira-kira 1 inchi dari abdomen dalam 30 detik setelah kelahiran, sementara bayi berada sejajar dengan introoutus ibu

  2. Berikan imunglobulin Hepatitis B (HBIAG) & vaksin HepatitisB (HBSAG) antigen ini Hepatitis B (HBcAG) atau antigen e (HBESG)


  1. Proses keluarga, perubahan ikatan hubungan dengan tradisi ikatan perkembangan dan atau penambahan keluarga, kemungkinan dapat dibuktikan keragu-raguan orang tua untuk menggendong/berinteraksi dengan bayi, pengungkapan masalah

    • Hasil yang diharapkan :

      1. Memulai proses kedekatan dengan cara yang bermakna untuk anggota keluarga

      2. Dengan tepat mengidentifikasi bayi untuk meyakinkan hubungan keluarga yang benar

    • Intervensi Keperawatan :

      1. Informasikan pada orang tua tentang kebutuhan neonatus segera, dan perawatan yang diberikan

      2. Tempatkan bayi dalam lengan ibu/ayah segera setelah kondisi neonatus memungkinkan

      3. Gunakan identifikasi yang dapat diterima oleh hukum, tempatkan pita pada lengan atau kaki bayi dan satu pita pada ibu, ambil cap telapak kaki bayi dan cap ibu jari (jari telunjuk)

      4. Berikan informasi yang tepat dalam kejadian komplikasi yang tidak diperkirakan, terhadap ke NICU.


DAFTAR PUSTAKA

FK.UI. 1999. Kapita Selekta Kedokteran, jilid I. Jakarta. Media Aesculapius

Stright R, Barbara.2004. Panduan Belajar Keperawatan Ibu – Bayi Baru Lahir. Jakarta. EGC






PENGKAJIAN


A. BIODATA

Nama : By. Ny. H

Jenis kelamin : perempuan

No RMK : 097953

Alamat : Antasan Senor Martapura


Identitas orang tua

Ibu : Ny. H

Umur : 27 tahun

Suku/bangsa : Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Alamat : Antasan Senor Martapura

Tanggal pemeriksaan : 7 Januari 2009


Ayah : Tn. F

Umur : 30 tahun

Suku/bangsa : Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Antasan Senor Martapura



B. RIWAYAT KESEHATAN


  1. Riwayat Penyakit

Bayi lahir dengan jenis persalinan vakum akstrasi (VE).


  1. Riwayat Prenatal

Ibu klien tidak mengalami hipertensi, eklampsi dan praeklampsi. GI, PO,AO


  1. Riwayat Persalinan

Klien lahir spontan dengan jenis persalinan vakum akstrasi (VE).


C. PEMERIKSAAN FISIK

  1. Keadaan Umum

  • Kesadaran : Baik

  • Vital sign : N = 124 x/menit, P = 54 x/menit, S = 36,5 0C

  • Berat badan : 3100 gr

  • Panjang badan : 51 cm

  • Lingkar kepala : OB : 30 cm, OS : 28 cm, OK : 29 cm

  • Lingkar dada : 34 cm


  1. Kepala

Klien tidak mengalami trauma persalinan, rambut klien berwarna hitam dan tipis. Kebersihan cukup, tidak terdapat verniks caseosa.

  1. Mata

Tidak anemis, terdapat ikterik, terdapat sekret

  1. Sistem Gastrointestinal

Refleks menghisap baik, ASI/PASI (+)

  1. Sistem Pernapasan

Klien tidak mengalami kesulitan bernafas, frekuensi bernafas 54 x /menit.

  1. Mulut

Mukosa bibir lembab, tidak ada sianosis, tidak ada labio palatosciziss

  1. Telinga

Telinga simetris, tidak mengeluarkan sekret.

  1. Sistem genitourinaria

Tidak terdapat hipospadia dan epispadia, klien berjenis kelamin laki-laki, klien BAB pertama kali 2 jam setelah lahir

  1. Ekstremitas

Tidak terdapat edema, akral hangat. Jari-jari tangan dan kaki lengkap. Kaki dan tangan dapat bergerak aktif

  1. Kulit

Kelembapan kulit cukup, kulit kemerahan bervariasi pada seluruh tubuh.



D. TERAPI


  • Vitamin K 1 mg im

  • Salep mata Gentamycin

  • Amoxan drop 3 x 0,5 mg


F. ANALISA DATA


No

Data

Etiologi

Masalah

1.




Ds :

Do :

  • Bayi lahir dengan vakum ekstrasi (VE)

  • Apgar score : 7, 8, 9

  • Respirasi : 54 x/menit



Stressor prenatal atau intranatal

Resiko gangguan pertukaran gas

2.

Ds :

Do :

  • Tubuh kemerahan bervariasi

  • Suhu : 36, 50 C

  • Nadi : 124 x/menit

  • Tangan dan kaki teraba hangat

  • BB : 3,1 kg

Tipisnya cadangan lemak subkutan

Resiko terjadinya penurunan suhu tubuh terhadap usia ekstrim

3.

Ds :

Do :

  • Bayi lahir dengan vakum ekstrasi (VE)

  • Pemotongan tali pusat

Pemajanan terhadap agen-agen infeksius

Resiko terjadinya infeksi



RENCANA KEPERAWATAN



IMPLEMENTASI KEPERAWATAN



CATATAN PERKEMBANGAN

No

Hari/tanggal

Jam

Diagnosa keperawatan

Perkembangan

1.

Kamis

08-01-2009


Jam 11.00 WITA

I

S :


O :

  • Apgar score : 7, 8, 9

  • Napas : 56 x/menit

  • Tidak ada pernapasan cuping hidung, retraksi dada, pernapasan mendengkur, ronchi dan periode apnea


A : masalah teratasi


P : intervensi dipertahankan

2.

Jam 11.30 WITA

II

S :


O :

  • Bayi tampak kering dan terbungkus selimut

  • Bayi ditempatkan dalam box bayi

  • Suhu lingkungan : 30 0C

  • Suhu tubuh : 37 0C

  • Tidak ada tanda-tanda distress pernapasan


A : masalah teratasi


P : intervensi dipertahankan




3.

Jam 12.00 WITA

III

S :


O :

  • Nadi : 160 x/menit

  • Suhu : 37 0C

  • Pernapasan : 56 x/menit

  • Tali pusat terbungkus dengan kasa steril


A : masalah teratasi


P : intervensi dipertahankan



Tidak ada komentar:

Penyakit - Diseases

Diabetes
suatu penyakit yang terjadi karena tubuh kekurangan insulin, bisa karena pankreas tidak cukup atau hanya menghasilkan sedikit insulin, atau bisa juga karena sel tubuh melawan insulin yang dihasilkan – tidak bisa dicegah.

Diabetes
an illness that occurs when the body lacks insulin, either because the pancreas does not produce any or only a very small amount, or because the cells in the body are resistant towards the insulin it produces – is preventable.

Penyakit Malarian
adalah salah satu penyakit yang sering menyerang masyarakat Aceh melalui infeksi darah oleh parasit plasmodium.

Malarian Ailment
is one of the common diseases that is found in Aceh. It is a blood infection caused by a parasite called plasmodium.

Tuberkulosis
biasanya ditularkan melalui batuk seseorang. Seseorang biasanya terinfeksi jika mereka menderita sakit paruparu dan terdapat bakteria di dahak mereka.Dahak bercampur darah, batuk berdarah, sesak nafas dan nyeri dada, badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan menurun, tidak enak badan, berkeringat tanpa ada kegiatan, demam lebih dari satu malam.

Tuberculosis
is usually transmitted from infectious people coughing. People are usually infectious when they have pulmonary disease and thus they have bacteria in their sputum.Sputum mixed with blood, bleeding cough, shortwinded and painful in breathing, weaken body, loss of appetite, loss of weight, nausea, sweating without any activities, fever overnights.

Sahrul Jam


clock-desktop.com

Jika Perasaannya Was2 Jangan Dimainkan Videonya By Sahrul Cau