Sabtu, 25 Juli 2009

ASKEP PERITONITIS

PENGERTIAN
Inflamasi membran peritoneul Peritonium adalah kantung dua lapis semipermeabel sekitar 1500 ml cairan yang menutupi organ di dalam rongga abdomen. Dipersarafi oleh saraf somatik, maka stimulasi peritoneum parietal yang membatasi rongga abdomen dan pelvis menyebabkan nyeri tajam dan terlokalisasi.
PATOFISIOLOGI
Peritonitis menimbulkan efek sistemik. Perubahan sirkulasi, perpindahan cairan, masalah pernafasan menyebabkan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit. Sistem sirkulasi mengalamin tekanan dari beberapa sumber. Respon inflamasi mengirimkan darah ekstra ke area usus yang terinflamasi. Cairan dan udara ditahan dalam lumen ini, meningkatkan tekanan dan sekresi cairan ke dalam usus. Sedangkan volume sirkulasi darah berkurang, meningkatkan kebutuhan oksigen, ventilasi berkurang dan meninggikan tekanan abdomen yang meninggikan diafragma.
PENATALAKSANAAN MEDIKAL
1. Bila peritonitis meluas dan pembedahan dikontraindikasikan karena syok dan kegagalan sirkulasi, maka cairan oral dihindari dan diberikan cairan vena untuk mengganti elektrolit dan kehilangan protein. Biasanya selang usus dimasukkan melalui hidung ke dalam usus untuk mengurangi tekanan dalam usus.
2. Bila infeksi mulai reda dan kondisi pasien membaik, drainase bedah dan perbaikan dapat diupayakan.
3. Pembedahan mungkin dilakukan untuk mencegah peritonitis, seperti apendiktomi. Bila perforasi tidak dicegah, intervensi pembedahan mayor adalah insisi dan drainase terhadap abses.
PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan :
1. Nyeri bd proses inflamasi, demam dan kerusakan jaringan.
Tujuan :
Persepsi klien tentang nyeri menurun, ditandai penurunan skala nyeri, dan tidak meringis.
Intervensi Keperawatan :
1. Kaji dan catat karakter dan beratnya nyeri setiap 1-2 jam
2. Setelah diagnosis, berikan narkotik, analgetik dan sedatif sesuai program untuk meningkatkan kenyamanan dan istirahat.
3. Pertahankan tirah baring ; istirahat, lingkungan yang tenang.
4. Pertahankan posisi nyaman ; semifowler.
2. Ketidakefektifan pola nafas bd penurunan kedalaman pernafasan sekunder distensi abdomen dan menghindari nyeri.
Tujuan :
Pola nafas efektif, ditandai bunyi nafas normal, tekanan O2 dan saturasi O2 normal, TD batas dalam rentang dasar.
Intervensi Keperawatan :
1. Pantau hasil analisa gas darah dan indikator hiposemia ; hipotensi, takhikardi, hiperventilasi, gelisah, depresi SSP, dan sianosis.
2. Auskultasi paru untuk mengkaji ventilasi dan mendeteksi komplikasin pulmoner.
3. Pertahankan pasien pada posisi semifowler.
4. Berikan O2 sesuai program.
3. Perubahan syok septik sekunder akibat proses inflamasi.
Tujuan :
Pasien bebas dari gejala peritonitis yang memburuk, ditandai normoterni, TD rentang normal, haluaran 30 ml/jam, CVP 2-6 mmHg, penurunan lingkar abdomen, nyeri tekan minimal pada palpasi.
Intervensi Keperawatan :
1. Kaji abdomen setiap 1-2 jam selama fase akut dan 4 jam bila stabil.
2. Bila diprogramkan, pasang selang gastrik dan sambungkan pada pengisap untuk mencegah atau menurunkan distensi.
3. Pantau tanda vital, waspadai tanda-tanda syok.
4. Berikan antibiotik sesuai program.
5. Pantau Pemeriksaan darah lengkap.
6. Pertahankan teknik steril pada penggantian balutan dan semua prosedur invasif.
7. Ajarkan tanda dan gejala berulangnya peritonitis ; demam, menggigil, muntah, nyeri abdomen, dan distensi.
4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bd muntah dan penghisapan usus.
Tujuan :
Nutrisi pasien adekuat, ditandai BB stabil, albumin serum 3,5 s/d 5,5 g/dl.
Intervensi Keperawatan :
1. Pertahankan pasien puasa sesuai program selama fase akut.
2. Bila mengalami ileus, selang NG akan dipasang untuk dekompresi abdomen.
3. Berikan cairan secara bertahap bila motilitas telah kembali, dibuktikan bising usus, penurunan distensi dan pasase flatus.
4. Bila diprogramkan dukung pasien dengan nutrisi parenteral
5. Berikan pengganti cairan, elektrolit dan vitamin sesuai program.

Tidak ada komentar:

Penyakit - Diseases

Diabetes
suatu penyakit yang terjadi karena tubuh kekurangan insulin, bisa karena pankreas tidak cukup atau hanya menghasilkan sedikit insulin, atau bisa juga karena sel tubuh melawan insulin yang dihasilkan – tidak bisa dicegah.

Diabetes
an illness that occurs when the body lacks insulin, either because the pancreas does not produce any or only a very small amount, or because the cells in the body are resistant towards the insulin it produces – is preventable.

Penyakit Malarian
adalah salah satu penyakit yang sering menyerang masyarakat Aceh melalui infeksi darah oleh parasit plasmodium.

Malarian Ailment
is one of the common diseases that is found in Aceh. It is a blood infection caused by a parasite called plasmodium.

Tuberkulosis
biasanya ditularkan melalui batuk seseorang. Seseorang biasanya terinfeksi jika mereka menderita sakit paruparu dan terdapat bakteria di dahak mereka.Dahak bercampur darah, batuk berdarah, sesak nafas dan nyeri dada, badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan menurun, tidak enak badan, berkeringat tanpa ada kegiatan, demam lebih dari satu malam.

Tuberculosis
is usually transmitted from infectious people coughing. People are usually infectious when they have pulmonary disease and thus they have bacteria in their sputum.Sputum mixed with blood, bleeding cough, shortwinded and painful in breathing, weaken body, loss of appetite, loss of weight, nausea, sweating without any activities, fever overnights.

Sahrul Jam


clock-desktop.com

Jika Perasaannya Was2 Jangan Dimainkan Videonya By Sahrul Cau