1. Umum
Meningkatnya kemampuan hidup remaja guna membina kesehatan diri dan lingkungannya dalam rangka meningkatkan ketahanan diri, prestasi dan peran aktifnya dalam pembangunan nasional.
2. Khusus.
a. Meningkatnya kemampuan anak untuk menolong dirinya sendiri melalui :
1. Penajaman kepekaan terhadap masalah kesehatan pada dirinya, keluargamya dan lingkungannya.
2. Peningkatan kemampuan berpikir yang berorientasi kepada pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi.
3. Peningkatan kemampuan untuk mengendalikan diri, sehingga mampu mengatur dirinya untuk berperilaku hidup sehat.
b. Meningkatkan kemampuan anggota keluarga, khususnya ibu, dalam melaksanakan pengasuhan yang mendorong terbentuknya perilaku hidup sehat dari remaja keluarga tersebut.
B. sasaran
Sasaran pembinaan anak remaja dibagi menjadi :
1. Sasaran langsung.
a. Remaja.
b. Orang tua dari anak remaja.
2. Sasaran penunjang
a. Unsur diluar lingkungan keluarga yang mempunyai nilai strategik dalam upaya pembinaan anak remaja, diantaranya guru, kader pembangunan bidang kesehatan, pemuka masyarakat dan tokoh agama, pembina organisasi pemuda.
b. Kelompok khusus dimasyarakat yang tergabung didalam Lembaga Swadaya Masyarakat.
C. Kebijakan Operasional
Pembinaan kesehatan remaja didasarkan atas kebijaksanaan operasional berikut ini :
1. pembinaan diselenggarakan dengan paket program yang disesuaikan dengan kebutuhan tahapan proses tumbuh kembangnya.
2. Pembinaan peran serta ibu dan unsur potensial diluar lingkungan keluarga melalui Komunikasi Informasi dan Motivasi ( KIM ) maupun pendekatan edukatif dalam rangka kelola dan alih tehnologi.
3. Untuk mencapai sasaran upaya pembinaan kesehatan remaja dikembangkan empat daerah tangkapan ( Catchment areas) :
a. Dirumah.
b. Disekolah atau institusi pendidikan formal dan diinstitusi pendidikan non formal.
c. Dimasyarakat, melalui kelompok khusus seperti paguyuban sepuluh keluarga, organisasi wanita, organisasi pemuda, serta bentuk lain lembaga swadaya masyarakat.
d. Disasaran pelayanan kesehatan profesional.
4. Mutu penyelenggaraan upaya pembinaan kesehatan remaja secara bertahap dikembangkan melalui pembinaan dan pengembangan teknologitepat guna.
D. Strategi.
Strategi yang dilakukan dalam pembinaan kesehatan remaja adalah sebagai berikut :
1. meningkatkan kemampuan setiap Puskesmas dalam pembinaan ketrampilan kesehatan remaja dengan menggunakan berbagai jalur, baik keluarga, sekolah maupun masyarakat serta organisasi remaja seperti OSIS, Karang Taruna, Pramuka, Palang Merah Remaja dan lain sebagainya.
2. Menyelenggarakan pertolongan dan pengayoman bagi remaja terhadap gangguan kesehatan spesifik antara lain gangguan kesehatan fisik, gangguan kesehatan reproduksi, gangguan kesehatan mental dan penyalahgunaan obat/ zat adiktif
3. Meningkatkan peran serta aktif remaja untuk memecahkan masalah kesehatan diri dan lingkungannya.
4. Melaksanakan fungsi rujukan dalam menanggulangi masalah kesehatan remaja mulai dari tingkat keluarga, kelompok perpuluhan ( masyarakat ), kader, puskesmas, Rumah sakit.
Sesuai strategi yang ditentukan tersebut, langkah dalam pembinaan kesehatan remaja adalah :
1. Mengupayakan dukungan politis baik pemerintah maupun dari instansi terkait dengan pembinaan kesehatan remaja mulai dari tingkat Kecamatan sampai ke pedesaan.
2. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan remaja bagi para pengelola program, petugas pelayanan, masyarakat umum dan remaja pada khususnya.
3. Menciptakan standarisasi pelayanan kesehatan remaja mulai dari tingkat Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasar yang ditunjang Rumah sakit sebagai tempat rujukannya.
4. Menjalin kerjasama yang erat dengan berbagai disiplin ilmu didalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan remaja.
5. Meningkatkan peran serta generasi muda, keluarga dan masyarakat dalam berbagai kegiatan yang menunjang upaya pembinaan kesehatan remaja.
E. Kegiatan.
1. Dukungan Politis.
Dukungan politis ini diperlukan agar supaya pembinaan kesehatan remaja dapat dilaksanakan secara berkesinambungan mulai dari tingkat pusat sampai kedaerah serta terkordinasi dengan baik antara berbagai instansi pemerintah atau swasta yang melaksanakan pembinaan remaja.
Perlu pula diterbitkannya peraturan-peraturan yang diperlukan yang menunjang pelaksanaan kegiatan berbagai disiplin yang didukung oleh semua pihak seperti halnya upaya pemerintah yang dituangkan dalam Surat KeputusanMenteri dalam Negeri No. 27 tahun 1983 yang ditujukan kepada para pejabat Pemerintah di daerah yang menganjurkan agar perkawinan dapat dilaksanakan pada usia sedikitnya 20 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi pria.
2. Dalam rangka meningkatkan pengetahuan ketrampilan dilaksanakan kegiatan :
a. Komunikasi, Informasi dan Edukasi ( KIE)
Kegiatan ini diarahkan kepada para petugas kesehatan maupun masyakarakat umum termasuk para remaja dan bertujuan untuk memberikan informasi yang benar tentang masalah kesehatan remaja dari berbagai aspek, baik medis maupun non medis yang terkait dengan kesehatan.
Aspek medis meliputi penyuluhan tentang :
- Penyakit / gangguan kesehatan fisik secara umum dan khusus seperti masalah kesehatan reproduksi, penyakit karena hubungan seksual, akibat penggunaan obat/zat adiktif.
- Masalah kesegaran/kebugaran jasmani beserta faktor-faktor yang mempengaruhi.
- Masalah kesehatan jiwa remaja serta faktor-faktor yang mungkin timbul akibat perkembangan jiwa remaja.
Aspek non medis meliputi penyuluhan tentang :
- Masalah psikososial seperti masalah penyalahgunaan seks, kenakalan/perkelahian antar remaja.
- Masalah agama sebagai salah satu upaya pencegahan terjadinya kelainan kesehatan remaja dan mengembangkan minat, bakat serta kreativitas remaja/ generasi muda dalam bidang agama.
Informasi ataupun penyuluhan ini dapat diberikan baik secara perorangan maupun kelompok/organisasi dengan memanfaatkan semua media komunikasi yang ada antara lain media cetak, media elektonika, penunjukan tradisional dan lain sebagainya.
b. Pendidikan dan latihan.
Kegiatan ini dilaksanakan secara berkesinambungan agar tenaga profesional semakin terampil dan dapat meningkatkan mutu pelayanan, kegiatan ini ditujukan pula pada masyarakat, keluarga dan kepada remaja itu sendiri agar mereka dapat mencegah masalah kesehatan dan lingkungan secara mandiri.
3. Pelayanan kesehatan.
Pelayanan kesehatan bagi remaja dapat dilaksanakan dalam beberapa jenis antara lain :
- Konseling ramaja.
- Pelayanan kesehatan yang meliputi upaya pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan rehabilitasi.
- Rujukan yang berjenjang.
Pelayanan konseling bagi remaja diperl;ukan karena remaja dapat diberi kesempatan untuk mengungkapkan masalah secara terbuka yang akan mengarah pada tindakan pengobatan yang tepat. Dalam kegiatan ini diperlukan persyaratan yang tertentu antara lain ;
- Petugas dapat dipercaya oleh remaja menganai kerahasian.
- Petugas cukup berwibawa.
- Adanya suatu “ privacy”
Pelayanan kesehatan bagi remaja dapat dilaksanakan dipuskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasar yang mencakup upaya peningkatan pencegahan, pengobatan dan pemulihan yang dilaksanakan secara terpadu dan ditunjang dengan pelayanan di Rumah Sakit sebagai tempat rujukan. Jenis pelayanan kesehatan yang diberikan bagi remaja merupakan suatu standar pelayanan kesehatan dasar disetiap Puskesmas.
Pelayanan di Rumah sakit meliputi pelayanan penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara terpadu dengan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayan tersebut dilaksanakan dengan melakukan pendekatan secara holistik dan juga mencakup keluarga dan masyarakat sehingga dapat dicapai taraf kesehatan remaja yang optimal.
4. Kerja Sama Lintas Sektoral.
Telah diketahui bahwa pembinaan kesehatan remaja ini telah banyak diselenggarakan oleh berbagai instansi sesuai dengan bidang masing-masing. Kemajuan upaya pembinaan kesehatan remaja dipengaruhi pula oleh kemajuan upaya pembinaan yang dilaksanakan sektor lain. Oleh karena itu yang menyelenggarakan pembinaan kesehatan remaja merupakan hal mutlak diperlukan dan harus diatur dengan sebaik-baiknya . Kegiatan ini dapat dicapai dengan berbagai cara antara lain menyelengarakan pertemuan berkala antara semua sektor baik dilingkungan kesehatan yang mempunyai program pembinaan remaja dengan tujuan agar dapat terjadi suatu kerjasama yang terpadu dan dapat mencapai hasil yang optimal.
5. Peran Serta Masyarakat
Peran serta masyarakat memainkan peranan penting untuk keberhasilan pelbagai upaya pembangunan kesehatan. Salahsatu tuijuan pembangunan kesehatan telah ditegaskan dalam sistem kesehatan nasional yaitu untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat setiap penduduk.
Peran serta masyarakat termasuk swasta mempunyai peranan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan yang dapat dicerminkan dalam beberapa bentuk :
- Ikut seta dalam penelaahan masalah.
- Ikut serta dalam menyusun perencanaan pelaksanaan.
- Turut serta menjalankan perilaku hidup sehat.
Berdasarkan hal ini peran pemerintah dimasa yang akan datang menjadi berkurang dalam hal pelayanan kesehatan. Apabila masyarakat khususnya dalam kegiatan pembinaan kesehatan remaja telah mempunyai bekal pengetahuan yang minimal mengenai permasalahan, penanggulangan masalah kesehatan remaja, diharapkan bahwa nantinya akan terbentuk kelompok masyarakat yang akan menangani sendiri masalah kesehatan remaja sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat setempat.
6. Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dalam pelaksanaan program pembinaan kesehatan remaja perlu dilaksanakan dalam rangka penyesuaian program dengan perkembangan situasi remaja yang sangat dinamis.
Hasil evaluasi penelitian dapat dijadikan dasar untuk pengembangan kegiatan selanjutnya, peningkatan mutu pelayanan termasuk sistem rujukan sehingga dapat memberikan hasil yang optimal.
F. Indikator Keberhasilan.
Untuk mengetahui sampai berapa jauh keberhasilan program pembinaan kesehatan remaja dilaksanakan, ada beberapa patokan yang dapat dipantau dengan melalui sistem pencatatan dan pelaporan yang dapat meliput dan memberikan masukan dalam upaya penilaian keberhasilan program.
Indikator keberhasilan kegiatan kesehatan remaja antara lain adalah :
a. Menurunnya angka kehamilan wanita pada usia remaja.
b. Menurunnya angka kematian bayi dan ibu sebagai akibat kehamilan pada usia remaja muda.
c. Meningkatnya status kesehatan remaja dengan menurunnya gangguan kesehatan reproduksi, gangguan kesehatan mental dan penyalahgunaan obat/ zat adiktif.
d. Meningkatnya pelayanan kesehatan remaja mulai dari tingkat keluarga sampai ketingkat profesional baik oleh pemerintah maupun swasta dan masyarakat.
e. Meningkatnya peran serta masyarakat secara aktif dan para remaja upaya memecahkan masalah kesehatan dirinya maupun lingkungannya.
G. penutup.
Pembinaan kesehatan remaja akan berdaya ungkit terhadap kesehatan kelompok dewasa muda maupun pada kelompok dewasa usia lanjut. Karena itu pembinaan kesehatan remaja mempunyai nilai strategis dalam pembinaan bangsa.
Keberhasilan pembinaan kesehatan remaja sangat ditentukan oleh berbagai faktor dan perilaku, didukung oleh kerja sama lintas program dan lintas sektoral yang baik dan berkesinambungan serta ditunjang leh peran serta masyarakat yang aktif dalam berbagai kegiatan pembinaan.
Perlu dilakukan upaya-upaya pengembangan program dengan melakukan penelitian-penelitian untuk memahami lebih lanjut mengenai dunia remaja, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan remaja yang optimal yang juga akan meningkatkan derajat kesehatan keluarga menuju keluarga sehat sejahtera.
Daftar kepustakaan :
• SKN
• Pola Pembinaan Kesehatan Keluarga
• Pola Pembinaan Kesehatan Keluarga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar