a. Definisi
Kehamilan ektopik terganggu (KET) adalah kehamilan ektopik yang terganggu, dapat terjadi abortus atau pecah dan hal ini dapat berbahaya bagi wanita tersebut.
b. Klasifikasi
Menurut Titus klasifikasi pembagian tempat-tempat terjadinya kehamilan ektopik adalah:
(l) Kehamilan tuba:
a) intentisial (2%)
b) isthmus (25%)
c) ampuler (55%)
d) fimbrial (17%)
(2) Kehamilan ovarial (0,5%)
(3) Kehamilan abdominal (0,1%)
a) primer
b) sekunder
(4) Kehamilan tubo-ovarial
(5) Kehamilan innaligamenter
(6) Kehamilan servikal
(7) Kehamilan tanduk rahim rudimenter
c. Etiologi
Penyebab kehamilan ektopik adayangdiketahui dan ada pula yang tidak atau belum diketahui. Ada beberapa factor penyebab kehamilan ektopik:
a) factor uerus:
1. Tumor rahim yang menekan tuba
2. Uterus hipoplastis
b) Faktortuba:
l. Penympitan lumen tuba oleh karena infeksi endosal pingitis
2.Tuba sempit, panjang dan berlekuk-lekuk
3.Gangguan fungsi rambut getar silia tuba
4. Operasi dan sterilisasi tuba yang tidak sempurna
5. Endomefiasis tuba
6. Stirtur tuba
7. Divertikel tuba dan kelainan congenital lainnya
8. Perlekatanperitubal dan lekukantuba
9. Tumor lain menekan tuba
10. Lumen kembar dan sempit
c.Faktor ovarium
1. Migrasi ekstema dari ovarium
2. Perlekatan membrane granulose
3. Rapid cell devision
4. Migrasi interna ovum
d.Tanda dan gejala
1. Amenorea (75%)
2. Sedikit terjadi perdarahan vaginal
3. Banyak terjadi perdarahan abdominal
4. Pireksia (di bawah 38°C)
5. Mesapelvis di bawah
6. Utenrs sedikit membesar
7. Nyeri hebat
8. Anemia
9. Lekositosis (bisa ada bisa tidak ada)
10. Reaksi kehamilan 75 %(+)
11. Shifting Dullness
e. Penanganan
1. Penderita yang disangka KET harus dirawat inap di rumah sakit untuk penanggulangannya
2. Bila wanita dalam keadaan sypo, perbaiki keadaan umum dengan pemberian cairan yang cukup (dekstrosa 5%, garam fisiologis) dan transfusi darah
3. Setelah diagnose jelas atau sangat disangka KET, dan keadaan umum baik atau lumayan, segera lakukan lapparatomi untuk menghilangkan sumber perdarahan: dicari, diklem, dieksisi sebersih mungkin (salpingektomik) emudiand iikat sebaik-baiknya
4. Sisa-sisa darah dikeluarkan dan dibersihkan sedapat mungkin supaya penyembuhan semakin cepat
5. Berikan antibiotika yang cukup dan antiinflamasi
f. Komplikasi yang mungkin terjadi
a. Pada pengobatan konservatif yaitu bila rupture tuba telah lama berlangsung (4-6 mirtggu), terjadi perdarahan ulang(recurrent bleeding). Ini merupakan indikasi operatif.
b. Terjadi infeksi
c. Terjadi sub ileus karena masa pelvis
d. Sterilisasi
g. Prognisis
Kematian karena KET cenderung menurun dengan diagnosis dini dan tasilitas yang cukup.
Hanya 60% dari wanita yang pernah mengalami KET menjadi hamil lagi, walaupun angka kemandulannya akan jadi lebih tinggi.
Angka kehamilan ektopik yang berulang dilaporkan berkisar antara 0-14,6 %. Kemungkinan melahirkan bayi cukup bulan adalah sekitar 50%.
Daftar Pustaka
Cunninghamm, F. Garry. 2005. Obstetri Williom. Jakarta: EGC
Mochtar, Rustam. 1990. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC
Oxorn, Harry. L990. ILMU KEBIDANAN, Fisiologi don patologi persalinan.
Jakarta: Yayasan Essentia Medica
wiknjosastro, Hanifa. 1992. Ilmu kebidanan.Jakarta: Yayasan Bina pustaka
JC & OB~~GalUt
-
Kita akan mengunjungi beberapa tempat JC (Jungle Camp) dan OB (Out
Band).... Meski jaraknya jauh dari lokasi kami tapi kami tetap jalan untuk
mendapatkan p...
12 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar