I. Konsep dasar penyakit
Anemia merupakan kondisi di mana kurangnya kosentrasi sel darah merah atau menurunnya kadar haemoglobin dalam darah di bawah normal
II. Penyakit anemia dapat dikelompokan sebagai berikut:
a. Gangguan produksi yang dapat terjadi karena;
1). Perubahan sintesa Hb yang dapat menimbulkan anemia
2). Perubahan sintesa DNA akibat kekurangan nutrien
3). Fungsi sel induk (stem sel ) terganggu
4). Inflitrasi sum-sum tulang
b. Kehilangan darah
1). Akut karena perdarahan
2). Kronis karena perdarahan
c. Meningkatnya pemecahan eritrosit (hemolisis) yang dapat terjadi karena;
1). Faktor bawaan misalnya kekurangan enzim G6PD
2). Faktor yang didapat, yaitu bahan yang dapat merusak eritrosit
d. Bahan baku untuk membentuk eritrosit tidak ada
III. Pengkajian Keperawatan
a. Usia anak: Fe ↓ biasanya pada usia 6-24 bulan
b. Pucat
- pasca perdarahan
- pada difisiensi zat besi
- anemia hemolistik
- anemia aplastik
c. Mudah lelah
- kurangnya kadar oksigen dalam tubuh
d. Pusing kepala
- pasokan atau aliran darah keotak berkurang
e. Napas pendek
- rendahnya kadar Hb
f. Nadi cepat
- kompensasi dari refleks cardiovaskular
g. Eliminasi urnie dan kadang-kadang terjadi penurunan produksi urine
- penurunan aliran darah keginjal sehingga hormaon renin angiotensin aktif untuk menahan garam dan air sebagai kompensasi untuk memperbaiki perpusi dengan manefestasi penurunan produksi urine
h. Gangguan pada sisten saraf
- Anemia difisiensi B 12
i. Gangguan cerna
- pada anemia berat sering nyeri timbul nyeri perut, mual, muntah dan penurunan nafsu makan
j. Pika
- suatu keadaan yang berkurang karena anak makan zat yang tidakbergizi,
Anak yang memakan sesuatu apa saja yang merupakan bukan makanan seharusnya(PIKA)
k. Iritabel (cengeng, rewel atau mudah tersinggung)
l. Suhu tubuh meningkat
- karena dikeluarkanya leokosit dari jaringan iskemik
m. Pola makan
n. Pemeriksaan penunjang
- Hb
- Eritrosit
- Hematokrit
o. Program terafi, perinsipnya;
- tergantung berat ringannya anemia
- tidak selalu berupa transfusi darah
- menghilangkan penyebab dan mengurangi gejala
Nilai normal sel darah
Jenis sel darah
1.Eritrosit (juta/mikro lt) umur bbl 5,9 (4,1 – 7,5), 1 Tahun 4,6 (4,1 – 5,1), 5 Tahun 4,7 (4,2 -5,2), 8 – 12 Tahun 5 (4,5 -5,4).
2. Hb (gr/dl)Bayi baru lahir 19 (14 – 24), 1 Tahun 12 (11 – 15), 5 Tahun 13,5 (12,5 – 15), 8 – 12 Tahun 14 (13 – 15,5).
3.Leokosit (per mikro lt)Bayi baru lahir 17.000 (8-38), 1 Tahun 10.000 (5 – 15), 5 Tahun 8000 (5 – 13), 8 – 12 Tahun 8000 (5-12).
Trombosit (per mikro lt)Bayi baru lahir 200.000, 1 Tahun 260.000, 5 Tahun 260.000, 8 – 12 Tahun 260.000
4.Hemotokrit (%0)Bayi baru lahir 54, 1 Tahun 36, 5 Tahun 38, 8 – 12 Tahun 40.
IV. Diagnosa Keperawatan
a. Intoleransi aktivitas b/d gangguan sistem transpor oksigen sekunder akibat anemia
Rencana Tindakan:
1. Monitor Tanda-tanda vital seperti adanya takikardi, palpitasi, takipnue, dispneu, pusing, perubahan warna kulit, dan lainya
2. Bantu aktivitas dalam batas tolerasi
3. Berikan aktivitas bermain, pengalihan untuk mencegah kebosanan dan meningkatkan istirahat
4. Pertahankan posisi fowler dan berikan oksigen suplemen
5. Monitor tanda-tanda vital dalam keadaan istirahat
b. Kurang nutrisi dari kebutuhan b/d ketidak adekuatan masukan sekunder akibat: kurang stimulasi emosional/sensoris atau kurang pengetahuan tentang pemberian asuhan
Rencana Tindakan:
1.Berikan nutrisi yang kaya zat besi (fe) seperti makanan daging, kacang, gandum,
sereal kering yang diperkaya zat besi
2.Berikan susu suplemen setelah makan padat
3.Berikan preparat besi peroral seperti fero sulfat, fero fumarat, fero suksinat,
fero glukonat, dan berikan antara waktu makan untuk meningkatkan absorpsi berikan
bersama jeruk
4.Ajarkan cara mencegah perubahan warna gigi akibat minum atau makan zat besi dengan
cara berkumur setelah minum obat, minum preparat dengan air atau jus jeruk
5.Berikan multivitamin
6.Jangan berikan preparat Fe bersama susu
7.kaji fases karena pemberian yang cukup akan mengubah fases menjadi hijau gelap
8.monitor kadar Hb atau tanda klinks
9.Anjurkan makan beserta air untuk mengurangi konstipasi
10.Tingkatkan asupan daging dan tambahan padi-padian serta sayuran hijau dalam diet
c. Ansietas/cemas b/d lingkungan atau orang
Rencana Tindakan:
1. Libatkan orang tua bersama anak dalam persiapan prosedur diagnosis
2. Jelaskan tujuan pemberian komponen darah
3. Antisipasi peka rangsang anak, kerewelan dengan membantu aktivitas anak
4. Dorong anak untuk mengekspresikan perasaan
5. Berikan darah, sel darah atau trombosit sesuai dengan ketentuan, dengan
harapan anak mau menerima
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam, Rekawati, Sri Utami, Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak, Jakarta, Medika, 2005
Robins, Dasar-dasar Patologi Penyakit, EBC, 2005
Pengantar Ilmu Keperawatan Anak, Jakarta, Medika, 2006
JC & OB~~GalUt
-
Kita akan mengunjungi beberapa tempat JC (Jungle Camp) dan OB (Out
Band).... Meski jaraknya jauh dari lokasi kami tapi kami tetap jalan untuk
mendapatkan p...
12 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar